Tim Medis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memeriksa kesehatan Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrea) yang masuk kandang perangkap di Gampong Lawe Buluh Didi, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan sebelum dilepasliarkan kembali ke habitatnya.

"Harimau tersebut berjenis kelamin betina dengan estimasi usia tiga hingga empat tahun dengan berat 64,7 kilogram," kata Rosa Rika Wahyuni, dokter hewan tim medis BKSDA Aceh di Aceh Selatan, Minggu.

Sedangkan panjang, harimau tersebut berukuran panjang 218 centimeter dengan tinggi 72 centimeter. Kondisi satwa mengalami dehidrasi, juga mengalami anemia.

Anemia ini ditandai dengan pucatnya mukosa pada mata dan lainnya. Kemudian, juga ditemukan parasit di tubuh satwa. Hal itu menunjukkan indikasi bahwa harimau tersebut bermain di permukiman warga, katanya,

"Selain memeriksa, tim medis BKSDA juga mengambil sampel darah, sampel DNA, serta pemeriksaan gejala canine distemper virus atau CDV. Secara umum, satwa tersebut tidak mengalami kondisi parah dan ada kemungkinan bisa dilepasliarkan kembali," kata Rosa Rika Wahyuni.

Sebelumnya, seekor harimau sumatra masuk kandang perangkap di kawasan hutan Gampong Lawe Buluh Didi. Selanjutnya, harimau tersebut dievakuasi ke Kantor Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan.

Pemasangan kandang perangkap tersebut dilakukan untuk mencegah interaksi negatif harimau dengan masyarakat. Harimau tersebut dilaporkan sering menampakkan diri di pemukiman penduduk dan beberapa kali memangsa ternak warga.
 

Pewarta: Risky Hardian Saputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024