Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, menyatakan seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Syiah Utama meninggal dunia saat mendiskusikan logistik pemilu ke pedalaman daerah tersebut.
Ketua KIP Bener Meriah Khairul Akhyar yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa, mengatakan anggota PPK meninggal dunia tersebut atas nama Juandi. Juandi meninggal dunia pada Selasa (13/2) sekira pukul 11.00 WIB.
"Almarhum meninggal dunia saat mendistribusikan logistik pemilu. Kami belum bisa menyebutkan penyebab almarhum meninggal dunia, kemungkinan bisa saja sakit saat dalam perjalanan," katanya.
Baca juga: KIP bersama Forkopimda Aceh Besar musnahkan kelebihan surat suara
Sebelumnya, almarhum bersama tim gabungan memulai perjalanan distribusi logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
Khairul Akhyar menyebutkan Kampung Pasir Putih tersebut merupakan kampung terjauh di Kabupaten Bener Meriah. Kampung tersebut berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur.
Distribusi logistik dari ibu kota kecamatan menuju Kampung Samarkilang menggunakan angkutan darat. Dari Samarkilang, tim distribusi melanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor, kata Khairul Akhyar.
"Dari Samarkilang mereka tiba pukul lima sore dan melanjutkan perjalanan menyusuri sungai menggunakan perahu motor. Pada tengah malam, mereka berhenti di kawasan hutan dan mendirikan tenda. Selanjutnya, tim beristirahat," katanya.
Keesokan harinya, kata Khairul Akhyar, tim distribusi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 35 kilometer. Di tengah perjalanan, almarhum merasakan perut dan dadanya panas.
Karena merasa kepanasan, almarhum mandi sungai di kawasan tersebut. Setelah mandi, almarhum merasakan badannya lemas. Selang tidak berapa lama kemudian, almarhum meninggal dunia.
"Kami belum bisa menyebutkan almarhum meninggal dunia karena kelelahan. Sebab, kampung yang dituju merupakan kampung almarhum dan berulang kali ke tempat tersebut," katanya.
Khairul Akhyar menyebutkan almarhum yang juga anggota PPK pada Pemilu 2019 dan turut mendistribusikan logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih. Pada Pemilu 2024, almarhum juga masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di kampung tersebut.
Setelah mengetahui almarhum meninggal dunia, tim distribusi dibagi dua, satu tim melanjutkan perjalanan mengantar logistik pemilu dan satu tim lagi mengevakuasi almarhum ke Samarkilang, rumah orang tuanya
"Distribusi logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih tersebut memang agak berat. Rute yang dilalui naik perahu tiga jam, jalan kaki 35 kilometer, dan dilanjutkan dengan naik perahu dua jam lagi," kata Khairul Akhyar.
Baca juga: Harga cabai merah turun di Aceh Besar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Ketua KIP Bener Meriah Khairul Akhyar yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa, mengatakan anggota PPK meninggal dunia tersebut atas nama Juandi. Juandi meninggal dunia pada Selasa (13/2) sekira pukul 11.00 WIB.
"Almarhum meninggal dunia saat mendistribusikan logistik pemilu. Kami belum bisa menyebutkan penyebab almarhum meninggal dunia, kemungkinan bisa saja sakit saat dalam perjalanan," katanya.
Baca juga: KIP bersama Forkopimda Aceh Besar musnahkan kelebihan surat suara
Sebelumnya, almarhum bersama tim gabungan memulai perjalanan distribusi logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah.
Khairul Akhyar menyebutkan Kampung Pasir Putih tersebut merupakan kampung terjauh di Kabupaten Bener Meriah. Kampung tersebut berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur.
Distribusi logistik dari ibu kota kecamatan menuju Kampung Samarkilang menggunakan angkutan darat. Dari Samarkilang, tim distribusi melanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor, kata Khairul Akhyar.
"Dari Samarkilang mereka tiba pukul lima sore dan melanjutkan perjalanan menyusuri sungai menggunakan perahu motor. Pada tengah malam, mereka berhenti di kawasan hutan dan mendirikan tenda. Selanjutnya, tim beristirahat," katanya.
Keesokan harinya, kata Khairul Akhyar, tim distribusi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 35 kilometer. Di tengah perjalanan, almarhum merasakan perut dan dadanya panas.
Karena merasa kepanasan, almarhum mandi sungai di kawasan tersebut. Setelah mandi, almarhum merasakan badannya lemas. Selang tidak berapa lama kemudian, almarhum meninggal dunia.
"Kami belum bisa menyebutkan almarhum meninggal dunia karena kelelahan. Sebab, kampung yang dituju merupakan kampung almarhum dan berulang kali ke tempat tersebut," katanya.
Khairul Akhyar menyebutkan almarhum yang juga anggota PPK pada Pemilu 2019 dan turut mendistribusikan logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih. Pada Pemilu 2024, almarhum juga masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di kampung tersebut.
Setelah mengetahui almarhum meninggal dunia, tim distribusi dibagi dua, satu tim melanjutkan perjalanan mengantar logistik pemilu dan satu tim lagi mengevakuasi almarhum ke Samarkilang, rumah orang tuanya
"Distribusi logistik pemilu ke Kampung Pasir Putih tersebut memang agak berat. Rute yang dilalui naik perahu tiga jam, jalan kaki 35 kilometer, dan dilanjutkan dengan naik perahu dua jam lagi," kata Khairul Akhyar.
Baca juga: Harga cabai merah turun di Aceh Besar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024