Pemerintah Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyatakan ketersediaan pangan di kabupaten kepulauan hingga tujuh bulan ke depan.

"Ketersediaan pangan di Kabupaten Simeulue hingga tujuh bulan ke depan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue Samsuar di Simeulue, Selasa.

Ia mengatakan kendati persediaan pangan mencukupi, pihaknya terus mengupayakan peningkatan produksi pangan di antaranya beras guna mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Simeulue.

Baca: Pemkab Simeulue targetkan produksi padi capai 40 ribu ton

Upaya mendukung ketahanan pangan di antaranya menggagas program "Khumasa Sebel Khumaha Hebah". Program ini  dengan melakukan tanam serentak dua kali dalam satu tahun.

Selain itu, kata Samsuar, juga ada program G7, yakni gerakan menanggulangi dampak krisis pangan, gerakan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan tidur, gerakan seluruh petani dan aparat desa turun ke sawah menanam padi.

Baca: KPPU ingatkan pedagang di Aceh tidak timbun bahan pangan
 
Serta gerakan pengolahan tanah, pemupukan pascapanen sesuai anjuran PPL, gerakan penggunaan benih varietas unggul, gerakan membeli gabah petani dan membeli beras Simeulue, dan gerakan berusaha dan banyak berdoa.

"Kami berharap dengan program G7 ini, kebutuhan pangan di Kabupaten Simeulue dapat terus terjaga dan tidak menimbulkan krisis pangan," kata Samsuar.

Baca: Akademisi: Rehabilitasi hutan cegah dampak buruk perubahan iklim

Meski demikian kata Samsuar, upaya yang dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan di Simeulue ini juga terdapat beberapa kendala, seperti sarana dan prasarana yang masih minim.

"Kemudian, target jadwal tanam tidak serentak karena kekurangan alat pertanian untuk mengelola tanah. Sarana pengairan juga masih belum maksimal hanya mengandalkan tadah hujan, serta setangan hama juga menjadi kendala di lapangan," pungkas Samsuar.

Baca: Warga Pulau terluar Aceh terima bantuan pangan

 

Pewarta: Ade Irwansah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024