Kepolisian Resor Nagan Raya, Provinsi Aceh, meningkatkan pengamanan dengan melakukan penambahan personel Brimob dan Polri ke Kecamatan Darul Makmur, pasca terjadinya kericuhan setelah pelaksanaan rapat rekapitulasi surat suara (pleno) di tingkat kecamatan pada Kamis dini hari.
“Penambahan personel ini kita lakukan sebagai upaya untuk melakukan penebalan personel, guna menciptakan suasana kondusif di masyarakat,” kata Kapolres Nagan Raya, Provinsi Aceh, AKBP Rudi Saeful Hadi yang dikonfirmasi ANTARA, Kamis.
Ia menyebutkan, jumlah personel yang ditingkatkan tersebut diantaranya personel Brimob Polda Aceh menjadi 20 personel dari sebelumnya 10 orang personel, serta 35 orang personel Polres Nagan Raya dari sebelumnya tujuh orang.
“Jadi, ada penambahan personel mencapai 50 orang di lokasi PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya,” kata Kapolres AKBP Rudi Saeful Hadi.
Baca juga: Sempat diundur, tujuh TPS di Simeulue laksanakan pemilu ulang
Kapolres menjelaskan, insiden kericuhan yang terjadi sesaat setelah rapat rekapitulasi suara di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh terjadi setelah beberapa perwakilan partai politik melakukan protes terkait adanya dugaan ketidakpuasan terhadap hasil rekapitulasi suara.
Insiden tersebut terjadi karena adanya protes terhadap empat kotak suara yang sebelumnya perwakilan partai politik, memegang bukti C-1 hasil Pemilu dan meminta empat kotak tersebut tidak dibawa ke Gudang Logistik KIP Nagan Raya di pusat kabupaten.
Namun suasana tersebut kemudian berhasil dikendalikan oleh personel Polres Nagan Raya, Aceh, sehingga situasi di PPK Darul Makmur dalam suasana kondusif, aman dan terkendali.
“Jadi, tidak ada perusakan, tidak pemukulan, dan tidak ada insiden menahan kotak suara,” kata AKBP Rudi Saeful Hadi menambahkan.
Ia menyebutkan suasana di PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sepanjang Kamis masih dalam situasi aman terkendali, meski pada Kamis dini hari sempat terjadi sedikit ketidakpuasan dari perwakilan partai politik.
Namun setelah diberikan penjelasan dan pemahaman terhadap aturan pelaksanaan Pemilu 2024, semua pihak dapat mengerti dan memahami aturan yang ada.
Kapolres AKBP Rudi Saeful Hadi mengatakan saat ini suasana di sekitar Kantor PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh dalam situasi aman dan seratusan kotak suara hasil Pemilu 2024 telah di bawa ke gudang logistik Pemilu 2024 di kabupaten, guna menunggu tahapan rekapitulasi suara di tingkat kabupaten.
Tidak berkomentar
Sebelumnya, Ketua KIP Nagan Raya, Aceh, Arif Budiman dan komisioner lainnya yang dikonfirmasi ANTARA terkait insiden kericuhan yang terjadi, sepanjang Kamis tidak bersedia memberikan keterangan pers terhadap kejadian tersebut.
Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui gawai mereka dan pesan singkat melalui aplikasi Whats App yang dikirim juga tidak ia balas.
Baca juga: KIP: Seluruh rekapitulasi Pemilu di tingkat kecamatan di Aceh Besar tuntas
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Penambahan personel ini kita lakukan sebagai upaya untuk melakukan penebalan personel, guna menciptakan suasana kondusif di masyarakat,” kata Kapolres Nagan Raya, Provinsi Aceh, AKBP Rudi Saeful Hadi yang dikonfirmasi ANTARA, Kamis.
Ia menyebutkan, jumlah personel yang ditingkatkan tersebut diantaranya personel Brimob Polda Aceh menjadi 20 personel dari sebelumnya 10 orang personel, serta 35 orang personel Polres Nagan Raya dari sebelumnya tujuh orang.
“Jadi, ada penambahan personel mencapai 50 orang di lokasi PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya,” kata Kapolres AKBP Rudi Saeful Hadi.
Baca juga: Sempat diundur, tujuh TPS di Simeulue laksanakan pemilu ulang
Kapolres menjelaskan, insiden kericuhan yang terjadi sesaat setelah rapat rekapitulasi suara di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh terjadi setelah beberapa perwakilan partai politik melakukan protes terkait adanya dugaan ketidakpuasan terhadap hasil rekapitulasi suara.
Insiden tersebut terjadi karena adanya protes terhadap empat kotak suara yang sebelumnya perwakilan partai politik, memegang bukti C-1 hasil Pemilu dan meminta empat kotak tersebut tidak dibawa ke Gudang Logistik KIP Nagan Raya di pusat kabupaten.
Namun suasana tersebut kemudian berhasil dikendalikan oleh personel Polres Nagan Raya, Aceh, sehingga situasi di PPK Darul Makmur dalam suasana kondusif, aman dan terkendali.
“Jadi, tidak ada perusakan, tidak pemukulan, dan tidak ada insiden menahan kotak suara,” kata AKBP Rudi Saeful Hadi menambahkan.
Ia menyebutkan suasana di PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, sepanjang Kamis masih dalam situasi aman terkendali, meski pada Kamis dini hari sempat terjadi sedikit ketidakpuasan dari perwakilan partai politik.
Namun setelah diberikan penjelasan dan pemahaman terhadap aturan pelaksanaan Pemilu 2024, semua pihak dapat mengerti dan memahami aturan yang ada.
Kapolres AKBP Rudi Saeful Hadi mengatakan saat ini suasana di sekitar Kantor PPK Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Aceh dalam situasi aman dan seratusan kotak suara hasil Pemilu 2024 telah di bawa ke gudang logistik Pemilu 2024 di kabupaten, guna menunggu tahapan rekapitulasi suara di tingkat kabupaten.
Tidak berkomentar
Sebelumnya, Ketua KIP Nagan Raya, Aceh, Arif Budiman dan komisioner lainnya yang dikonfirmasi ANTARA terkait insiden kericuhan yang terjadi, sepanjang Kamis tidak bersedia memberikan keterangan pers terhadap kejadian tersebut.
Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui gawai mereka dan pesan singkat melalui aplikasi Whats App yang dikirim juga tidak ia balas.
Baca juga: KIP: Seluruh rekapitulasi Pemilu di tingkat kecamatan di Aceh Besar tuntas
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024