Badan Pusat Statistik (BPS) Banda Aceh mencatat umur harapan hidup saat lahir di Kota Banda Aceh mencapai 75 tahun dua bulan pada 2023, meningkat 0,22 poin dari 2022  mencapai 74 tahun delapan bulan.

"Hal ini menandakan harapan seorang bayi yang baru lahir di Kota Banda Aceh untuk dapat hidup lebih lama menjadi semakin tinggi," kata Kepala BPS Kota Banda Aceh, Tedi Herdiawan, di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan, umur harapan hidup (UHH) saat lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup dan mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat.

Indikasi tersebut sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dan mengukur indeks pembangunan manusia (IPM) khususnya di bidang kesehatan.

"Semakin tinggi UHH, memberikan indikasi semakin tinggi kualitas fisik penduduk suatu daerah," ujarnya. 

Baca juga: Lebam tanpa sebab bisa jadi gejala awal kanker pada anak, begini penjelasan dokter

Tedi menyampaikan, angka umur harapan hidup Kota Banda Aceh pada 2023 itu lebih tinggi dibanding umur harapan hidup di tingkat Provinsi Aceh yang mencapai 73 tahun enam bulan. 

Bahkan, di tingkat kabupaten/kota, Banda Aceh berada di urutan pertama umur harapan hidup tertinggi sedangkan yang terendah berada di Simeulue hanya mencapai 69 tahun 57 bulan.

"Di tingkat kabupaten/kota, umur harapan hidup saat lahir pada tahun 2023 berkisar antara 69,57 tahun hingga 75,02 tahun," katanya. 

Meski demikian, usia harapan hidup di Banda Aceh masih tergolong dalam kategori sedang serta masih jauh dari standar harapan hidup paling tinggi yakni 85 tahun.

Dirinya menuturkan, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan usia harapan hidup warga Banda Aceh, antara lain pencegahan kematian ibu hamil dan bayi baru lahir.

"Kemudian, meningkatkan upaya pencegahan kematian bayi dan balita, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan memperbaiki status gizi keluarga, dan perbaikan kesehatan lingkungan," demikian Tedi.

Baca juga: Konsumsi kedelai bikin kanker hanya mitos, begini penjelasan ahli gizi
 

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024