Wisatawan asal Malaysia yang hendak berlibur ke Sabang mengeluhkan pelayanan di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh yang dinilai tidak ramah (friendly).
"Tadi pun di konter tidak friendly dan kita tanya tidak jawab, dan tidak tahu minta tolong ke mana (red-untuk beli tiket)," kata wisatawan asal Malaysia,
Balqis di Banda Aceh, Sabtu.
Dirinya mengatakan, baru kali pertama berlibur ke Aceh dan khususnya ingin ke Sabang untuk menyaksikan trip lumba-lumba yang ada di Pulau Weh tersebut.
Baca juga: Wisatawan membludak, kapal cepat menuju Sabang tambah hingga enam trip
Namun, ia mengaku sangat kesulitan untuk membeli tiket karena tidak adanya papan informasi keberangkatan, sehingga dirinya harus meminta bantuan orang lain untuk membeli tiket.
"Susah untuk mendapatkan tiket tidak diberitahu time table atau jadwal keberangkatannya. Karena tidak tahu, kita minta tolong orang di sekitar sini untuk membelikan tiket," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Yeni, wisatawan asal Malaysia yang juga ingin berlibur ke Sabang ini mengaku terkendala saat membeli tiket.
"Dibilang di sini tidak boleh beli tiket, tapi orang yang asli sini beli langsung dibagi," katanya.
Selain itu, dirinya juga terpaksa berjalan jauh dari pintu masuk pelabuhan ke pintu keberangkatan. Sebab, angkutan transportasi online yang mengantarkan hanya berhenti sampai depan pintu masuk.
"Terus tadi kami diturunkan di depan pelabuhan, sehingga harus berjalan jauh. Dan tidak ada petunjuk arah maupun papan informasi," ujarnya.
Baca juga: Lebaran, pelabuhan Ulee Lheue angkut 13.450 orang ke Sabang
Tak hanya itu, dirinya juga mengeluhkan akses internet di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Apalagi simcard (kartu provider telepon) mereka tidak bisa terpakai di tanah rencong.
"Susah juga mencari internet karena simcard diblokir dan harus menggunakan internet Malaysia. WiFi pun tak berjalan bagus di sini," katanya.
Karena itu, dirinya berharap pemerintah di Aceh dapat mengoptimalkan pelayanan di Pelabuhan Ulee Lheue, sehingga para wisatawan yang hendak liburan ke Sabang tidak lagi kebingungan dan menerima pelayanan yang tidak ramah.
"Saran saya lebih membantu, seperti kita bukan orang di sini kita mau pergi ke mana tidak tahu karena tadi tidak ada informasi atau petunjuk arah," harap Yeni.
Merespon keluhan wisatawan, Kepala Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Ridwan Siregar belum bisa memberikan tanggapan karena tidak mengetahui pasti mengenai keluhan yang dimaksudkan wisatawan tersebut.
"Mohon maaf kita tidak tahu pasti beliau (wisatawan) naik kapal cepat atau kapal roro? kurang informasi yang bagaimana? petugas yang mana?
Jadi saya tidak bisa memberi tanggapan, sekali lagi mohon maaf," demikian Ridwan.
Baca juga: Antrean panjang, porter di pelabuhan Ulee Lheu jual jasa antrean tiket
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Tadi pun di konter tidak friendly dan kita tanya tidak jawab, dan tidak tahu minta tolong ke mana (red-untuk beli tiket)," kata wisatawan asal Malaysia,
Balqis di Banda Aceh, Sabtu.
Dirinya mengatakan, baru kali pertama berlibur ke Aceh dan khususnya ingin ke Sabang untuk menyaksikan trip lumba-lumba yang ada di Pulau Weh tersebut.
Baca juga: Wisatawan membludak, kapal cepat menuju Sabang tambah hingga enam trip
Namun, ia mengaku sangat kesulitan untuk membeli tiket karena tidak adanya papan informasi keberangkatan, sehingga dirinya harus meminta bantuan orang lain untuk membeli tiket.
"Susah untuk mendapatkan tiket tidak diberitahu time table atau jadwal keberangkatannya. Karena tidak tahu, kita minta tolong orang di sekitar sini untuk membelikan tiket," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Yeni, wisatawan asal Malaysia yang juga ingin berlibur ke Sabang ini mengaku terkendala saat membeli tiket.
"Dibilang di sini tidak boleh beli tiket, tapi orang yang asli sini beli langsung dibagi," katanya.
Selain itu, dirinya juga terpaksa berjalan jauh dari pintu masuk pelabuhan ke pintu keberangkatan. Sebab, angkutan transportasi online yang mengantarkan hanya berhenti sampai depan pintu masuk.
"Terus tadi kami diturunkan di depan pelabuhan, sehingga harus berjalan jauh. Dan tidak ada petunjuk arah maupun papan informasi," ujarnya.
Baca juga: Lebaran, pelabuhan Ulee Lheue angkut 13.450 orang ke Sabang
Tak hanya itu, dirinya juga mengeluhkan akses internet di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Apalagi simcard (kartu provider telepon) mereka tidak bisa terpakai di tanah rencong.
"Susah juga mencari internet karena simcard diblokir dan harus menggunakan internet Malaysia. WiFi pun tak berjalan bagus di sini," katanya.
Karena itu, dirinya berharap pemerintah di Aceh dapat mengoptimalkan pelayanan di Pelabuhan Ulee Lheue, sehingga para wisatawan yang hendak liburan ke Sabang tidak lagi kebingungan dan menerima pelayanan yang tidak ramah.
"Saran saya lebih membantu, seperti kita bukan orang di sini kita mau pergi ke mana tidak tahu karena tadi tidak ada informasi atau petunjuk arah," harap Yeni.
Merespon keluhan wisatawan, Kepala Pelabuhan Ulee Lheue, Muhammad Ridwan Siregar belum bisa memberikan tanggapan karena tidak mengetahui pasti mengenai keluhan yang dimaksudkan wisatawan tersebut.
"Mohon maaf kita tidak tahu pasti beliau (wisatawan) naik kapal cepat atau kapal roro? kurang informasi yang bagaimana? petugas yang mana?
Jadi saya tidak bisa memberi tanggapan, sekali lagi mohon maaf," demikian Ridwan.
Baca juga: Antrean panjang, porter di pelabuhan Ulee Lheu jual jasa antrean tiket
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024