Diperkirakan sebanyak tiga ekor beruang liar merusak puluhan sarang madu keululut milik warga di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, selama seminggu terakhir. 

Herwan Maulizar, peternak lebah madu keululut, Senin, mengatakan terdapat tiga lokasi sarang madu keululut yang telah diserang oleh beruang.

Beruang liar awalnya terdeteksi merusak sarang madu pada 26 April 2024 dan terus berlanjut hingga ke tiga lokasi berbeda. Satwa tersebut merusak puluhan sarang yang terbuat dari kayu dan mengambil madunya.

Baca juga: Seorang warga di Pidie diamuk gajah liar, begini kronologinya

Jumlah sarang madu yang rusak mencapai 72 hingga 75 sarang, sehingga perkiraan kerugian mencapai Rp100 juta hingga Rp120 juta.

“Jadi sarang yang dirusak itu sekitar 72 sampai dengan 75 sarang, jadi estimasi kerugian kita sekitar Rp100 juta sampai dengan Rp120 juta,” ungkap Herwan di lokasi sarang madu yang dirusak di Blang Bintang. 
Pembudidaya madu kelulut (trigona) membenahi sarang kelulut yang dirusak kawanan beruang madu (Helarctos malayanus) liar di kawasan pinggiran lembah Berbate, Aceh Besar, Aceh, Senin (6/5/2024).  (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)

Hingga saat ini, Herwan belum melaporkan kerusakan ini secara resmi kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. 

“Memang secara resmi belum kita buat laporan, namun secara instagram media sosial sudah kita posting dan tag BKSDA Aceh, rencananya (melapor-Red) memang seperti itu karena untuk solusi juga kan,” ucapnya. 

Herwan juga menyebutkan bahwa selain dirinya, kebun pepaya milik warga lainnya di kawasan tersebut juga menjadi target beruang.

“Ya jadi informasi dari masyarakat ada kebun pepaya yang dirusak juga oleh beruang itu dan belum juga ada penanganan, dan juga informasi yang kita dapat masyarakat juga malam sudah berpatroli untuk mengusir beruangnya jangan sampai merusak lagi kebunnya,” katanya.

Dari peristiwa ini, Herwan berharap agar tindakan penanganan dari instansi yang berwenang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang terus. 

“Harapan kita kepada pihak yang terkait bisa melakukan penanganan lah, supaya hewannya juga tetap dilindungi dan kita juga bisa terus berusaha,” ujarnya.

Penulis: Aisya Syahira, mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Syiah Kuala (USK)

Baca juga: Polisi selidiki kasus kematian gajah hilang gading di Aceh Utara

Pewarta: Redaksi Antara Aceh

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024