Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melaksanakan apel siaga bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam upaya antisipasi bencana akibat elnino dan lainnya.

“Apel siaga bencana sangat penting mengingat Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten yang rawan terjadinya berbagai bencana,” kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto di Lhoknga, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela apel siaga bencana karhutla Kabupaten Aceh Besar Tahun 2024 yang dipusatkan di Lapangan Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.

Ia menjelaskan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting agar masyarakat mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadinya bencana.

Baca: Siaga darurat kekeringan Aceh Besar, 538 hektare sawah di Aceh Besar terancam puso

"Berbicara kejadian bencana, sebenarnya kita perlu mewaspadai segala bentuk kejadian bencana yang mungkin terjadi karena bencana selalu terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat kita duga," katanya.

Ia mengatakan pada pertengahan bulan Mei 2024 BNPB mengeluarkan edaran tentang peringatan dini dan langkah-langkah kesiapan daerah dalam menghadapi bencana hidrometeorologis (kekeringan, cuaca ekstrim, banjir) dan dipertegas dengan surat dari Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Indrapuri tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi puncak musim kemarau 2024 untuk Kabupaten Aceh Besar.

Menurut dia pada akhir Mei 2024, Kabupaten Aceh Besar mengalami dampak dari EL Nino dan La Nina yaitu mengeringnya sumber air permukiman di Kecamatan Lhoknga dan sebahagian Kecamatan Peukan Bada.

Baca: FOTO - Shalat minta hujan di daerah kekeringan Aceh Besar


"Jumlah gampong yang terdampak langsung akibat bencana kekeringan tersebut adalah 24 gampong dalam wilayah Kecamatan Lhoknga dan satu gampong dalam wilayah Kecamatan Peukan Bada dengan jumlah jiwa yang terdampak 16.755 jiwa," katanya.

Ia menambahkan untuk mengatasi kemungkinan dampak yang semakin meluas Pemkab Aceh Besar mengambil langkah-langkah antisipatif dengan langsung menggelar rapat koordinasi lintas sektoral serta memutuskan untuk menetapkan siaga darurat kekeringan.

Selanjutnya, Iswanto mengatakan Pemkab Aceh Besar melalui BPBD membentuk posko siaga darurat kekeringan di Kecamatan Lhoknga serta langsung melakukan penanganan awal yaitu penyaluran air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada.

Baca: Siaga darurat kekeringan Aceh Besar, Waqeefa distribusi air bersih untuk 28 gampong

Ia menyebutkan sampai dengan 22 Juli 2024 (18 hari) posko terbentuk, pasokan air bersih yang sudah disalurkan kepada masyarakat sejumlah 1,5 juta liter yang turut dibantu Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Aceh, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, PDAM Tirta Mountala, PDAM Tirta Daroy, Satbrimob Polda Aceh dan beberapa LSM.

Iswanto berharap lewat apel siaga tersebut partisipasi dari semua instansi baik itu pemerintah maupun dunia usaha dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar khususnya dapat mengambil peran dalam usaha penanggulangan bencana sesuai dengan porsi tugas masing-masing, sehingga semua dapat meminimalisir terjadinya bencana di kabupaten tersebut.

Usai apel, Muhammad Iswanto bersama Wadansatbrimod Polda Aceh AKBP Charlie Syahputra Bustaman dan Dandim 001/KBA Kolonel Czi Widya Wijanarko didampingi Danrindam Iskandar Muda, Danyonif Raider 112/DJ,  Dan Pos AL Lhoknga serta sejumlah kepala OPD meninjau lokasi kekeringan di Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga.

Baca: Kementerian Sosial bantu air dan 13 tandon di daerah kekeringan
 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024