Baitul Mal Aceh dam Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh melakukan kerja sama untuk penyaluran bantuan pengadaan kaki palsu bagi masyarakat miskin.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Amirullah di Banda Aceh, Kamis, mengatakan dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua lembaga dalam upaya pemenuhan alat bantu kesehatan bagi masyarakat Aceh.
"Berupa kaki palsu untuk masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu di wilayah Aceh," kata Amirullah.
Kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Amirullah bersama Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah di Banda Aceh.
Baca juga: Baitul Mal salurkan Rp2,8 miliar zakat Aceh untuk usaha ultra mikro
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan tersebut, masyarakat yang kurang mampu dapat menyampaikan permohonan kaki palsu ke RSUD Zainoel Abidin.
"Anggaran yang dialokasikan untuk program ini Rp2 miliar, yang bersumber dari dana zakat tahun 2024," katanya.
Ia menambahkan, Baitul Mal Aceh memiliki beragam upaya untuk mengurangi risiko kemiskinan di daerah Tanah Rencong itu, salah satunya dengan penyediaan kaki palsu bagi masyarakat yang membutuhkan melalui lembaga dan bermitra dengan RSUD Zainoel Abidin.
Pada tahun ini Baitul Mal Aceh mengalokasikan dana zakat tersebut untuk 100 mustahik calon penerima kaki palsu.
Sementara itu, Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah mengapresiasi upaya Baitul Mal Aceh tersebut. Menurutnya, program ini merupakan babak baru dalam pelayanan RSUD Zainoel Abidin melalui kerjasama dengan Baitul Mal untuk penyediaan kaki palsu warga kurang mampu.
"Dengan bantuan ini, mereka dapat mencari nafkah untuk keluarga dan memperbaiki ekonomi secara menyeluruh, serta menurunkan angka kemiskinan di Aceh," kata Isra.
Ia mengatakan bahwa angka kebutuhan kaki palsu sangat tinggi, yaitu 30 hingga 50 unit per tahun. Saat ini di Aceh terdapat 100 pasien calon penerima kaki palsu yang masuk dalam daftar tunggu.
Karena, lanjut dia, BPJS tidak menanggung semua kebutuhan kaki palsu untuk pasien, sehingga banyak masyarakat kurang mampu tidak bisa terbantu.
"Kami berharap sinergi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Aceh," ujarnya.
Melalui kerjasama tersebut, Baitul Mal Aceh dan RSUD Zainoel Abidin mengukuhkan komitmen untuk terus berkontribusi dalam membantu kesehatan umat melalui pengelolaan zakat yang profesional dan amanah.
Baca juga: Baitul Mal evaluasi penyaluran program zakat dan infaq di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Amirullah di Banda Aceh, Kamis, mengatakan dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua lembaga dalam upaya pemenuhan alat bantu kesehatan bagi masyarakat Aceh.
"Berupa kaki palsu untuk masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu di wilayah Aceh," kata Amirullah.
Kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Amirullah bersama Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah di Banda Aceh.
Baca juga: Baitul Mal salurkan Rp2,8 miliar zakat Aceh untuk usaha ultra mikro
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan bantuan tersebut, masyarakat yang kurang mampu dapat menyampaikan permohonan kaki palsu ke RSUD Zainoel Abidin.
"Anggaran yang dialokasikan untuk program ini Rp2 miliar, yang bersumber dari dana zakat tahun 2024," katanya.
Ia menambahkan, Baitul Mal Aceh memiliki beragam upaya untuk mengurangi risiko kemiskinan di daerah Tanah Rencong itu, salah satunya dengan penyediaan kaki palsu bagi masyarakat yang membutuhkan melalui lembaga dan bermitra dengan RSUD Zainoel Abidin.
Pada tahun ini Baitul Mal Aceh mengalokasikan dana zakat tersebut untuk 100 mustahik calon penerima kaki palsu.
Sementara itu, Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah mengapresiasi upaya Baitul Mal Aceh tersebut. Menurutnya, program ini merupakan babak baru dalam pelayanan RSUD Zainoel Abidin melalui kerjasama dengan Baitul Mal untuk penyediaan kaki palsu warga kurang mampu.
"Dengan bantuan ini, mereka dapat mencari nafkah untuk keluarga dan memperbaiki ekonomi secara menyeluruh, serta menurunkan angka kemiskinan di Aceh," kata Isra.
Ia mengatakan bahwa angka kebutuhan kaki palsu sangat tinggi, yaitu 30 hingga 50 unit per tahun. Saat ini di Aceh terdapat 100 pasien calon penerima kaki palsu yang masuk dalam daftar tunggu.
Karena, lanjut dia, BPJS tidak menanggung semua kebutuhan kaki palsu untuk pasien, sehingga banyak masyarakat kurang mampu tidak bisa terbantu.
"Kami berharap sinergi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Aceh," ujarnya.
Melalui kerjasama tersebut, Baitul Mal Aceh dan RSUD Zainoel Abidin mengukuhkan komitmen untuk terus berkontribusi dalam membantu kesehatan umat melalui pengelolaan zakat yang profesional dan amanah.
Baca juga: Baitul Mal evaluasi penyaluran program zakat dan infaq di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024