Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Sejumlah elemen masyarakat di Aceh memperingati satu tahun upaya melakukan kudeta, tetapi gagal di Turki dengan target mengganti Presiden Recep Tayyip Erdogan.
     
Peringatan itu dikemas dalam acara dialog dan muhasabah dengan menghadirkan sejumlah tokoh Aceh sebagai orator yang berlangsung di Gedung Forum Silaturrahmi Masjid Serantau di Banda Aceh, Jumat.
     
Turut ditampilkan dalam acara itu yaitu kesaksian Muhammad Haykal, mahasiswa asal Aceh yang belajar di Turki. 
     
Dia menceritakan, terkait kesaksiannya saat terjadi detik-detik kudeta yang gagal oleh kaum sekuler di Negeri Kebab tersebut.
      
Acara ini juga dihadiri oleh Taqdir Feriza, peraih Juara I Musabaqah Tilawatil Quran/MTQ tingkat internasional di Turki pada tahun 2015 dengan melantunkan ayat suci Al Quran.
     
"Ini untuk menunjukkan bahwa kita sebagai masyarakat Aceh peduli terhadap persoalan-persoalan dunia Islam," ujar Ketua Panitia Kudeta Gagal Turki Aceh, Teuku Zulkhairi.
     
Menurutnya, sebagai umat Islam walau berada di provinsi berjuluk Serambi Mekkah dengan umat Islam berada di Turki adalah satu.
     
Setiap rasa sakit yang dirasakan oleh umat Islam di belahan dunia berarti sama yang dirasayakan masyarakat di Aceh.
     
"Kita mengenang kudeta gagal di Turki untuk menyadarkan, bahwa perjuangan menuju kebangkitan Islam penuh tantangan," katanya.
     
Awal pekan ini dari Ankara dilaporkan, pihak berwenang Turki memerintahkan penahanan terhadap 127 orang, yang dicurigai memiliki keterlibatan dalam percobaan kudeta militer pada tahun lalu, kata kantor berita Anadolu.
     
Dalam laporan pada Ahad malam, Anadolu mengatakan, bahwa 115 terduga termasuk pengusaha, bidan dan wartawan, ditahan dalam gerakan di propinsi Tekirdag.
     
Laporan itu mengatakan bahwa sisa terduga pada saat ini dalam pengejaran kepolisian.
     
Tersangka itu diyakini adalah pengguna ByLock, aplikasi pesan tersandi, yang menurut pemerintah digunakan jaringan ulama Fethullah Gulen. Ankara menuduh Gulen mendalangi kudeta gagal tersebut, kata Anadolu.
     
Gulen membantah terlibat dalam usaha pengambilalihan oleh militer itu.
     
Sebagai akibat dari pemberontakan itu, sekitar 150.000 orang diberhentikan atau dicopot dari pekerjaan mereka di dinas layanan umum, dan sektor swasta.
     
Lebih dari 50.000 orang ditahan atas tuduhan keterlibatan dalam pemberontakan, membuat khawatir sekutu baratnya dan Kelompok hak asasi, yang mengatakan bahwa Presiden Tayyip Erdogan memanfaatkan kudeta tersebut sebagai dalih untuk memberangus perbedaan pendapat.


Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017