Singkil (ANTARA Aceh) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil Edi Widodo SKM M Kes menjamin di daerahnya tidak ada beredar vaksin palsu, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk membawa anaknya diimunisasi.
Edi Widodo kepada wartawan di Singkil, Selasa mengatakan, jaminan itu mutlak sebab jajarannya yang bertugas di tingkat Puskesmas, Pustu dan Posyandu selalu rutin melakukan kegiatan imunisasi dan memastikan tidak adanya beredar vaksin palsu.
Dikatakan, jenis serum atau vaksin imunisasi rutin yang diberikan yakni imunisasi campak, polio, difteri, hepatitis dan vaksin yang dipakai selama setahun terakhir ini.
Teknis pelaksanaan imunisasi baik di kota maupun di kepulauan terpencil pola rutinitasnya sama, hal ini berlaku demi pemerataan pelayanan kesehatan di masyarakat.
"Saya imbau kepada masyarakat agar tetap memberikan imunisasi rutin apabila usia bayinya sudah mencapai sembilan bulan. Vaksin yang diberikan saat imunisasi merupakan sebagai kekebalan tubuh bayi agar tidak mudah terserang penyakit," ujarnya.
"Diberikannya imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit yang akan menyerang anak masih kecil, serta ibu sedang lagi hamil, kemudian meningkatkan kesehatan bayi, jadi bayi harus diimunisasi lah," kata Widodo.
"Segera imunisasi bayinya sampai usia 9 bulan, baik di Posyandu, Poskesdes, pos kesehatan lainnya gratis kok," kata Edi Widodo.
Sedangkan untuk kegiatan imunisasi nasional campak dan rubella yang telah dicanangkan pemerintah merupakan agenda yang diprioritaskan secara nasional untuk seluruh daerah di perkotaan maupun daerah tertinggal, terdepan dan terluar(3T).
Sementara untuk pekan imunisasi rubella di Aceh Singkil baru akan dimulai tahun 2018. Kendati pencanangan kampanye secara nasional sudah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo di Yogyakarta awal Agustus 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017