Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) menyebut realisasi pencairan Dana Desa 2024 di Provinsi Aceh telah mencapai Rp4,39 triliun, yang tersalurkan melalui berbagai program ketahanan pangan, hingga berbagai pemberdayaan ekonomi dan masyarakat.
“Per Selasa (24/9) sore, total penyaluran Dana Desa 2024 baik earmark dan non earmark Rp4,39 triliun atau 91,68 persen,” kata Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan penyaluran dalam bentuk earmark yaitu penyaluran yang ditentukan penggunaan, sedangkan non-earmark yakni penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya.
Sebab itu, ada penggunaan Dana Desa yang memang wajib, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) gampong, serta rencana kerja tiap tahun.
Dari 23 kabupaten/kota di Tanah Rencong itu, enam daerah di antaranya telah menyelesaikan penyaluran 100 persen baik tahap pertama dan kedua, seperti Kabupaten Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Sabang serta Banda Aceh.
Penyaluran Dana Desa yang earmark meliputi pendanaan untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan stunting.
Sementara penyaluran non-earmark diperuntukkan untuk mendanai program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
DPMG mencatat penyaluran earmark tahap satu mencapai Rp1,35 triliun untuk 6.494 desa dan Rp743 miliar tahap dua untuk 5.394 desa.
Sedangkan tahap satu penyaluran non-earmark mencapai Rp1,05 triliun untuk 6.494 desa dan tahap dua Rp1,24 triliun untuk 5.401 desa.
Hingga saat ini ada tiga desa yang tidak salur Dana Desa tahap pertama, yaitu Desa Rantau Pauh di Aceh Tamiang, karena masih dalam pemeriksaan Inspektorat karena adanya dugaan penyelewengan Dana Desa tahun 2023.
Dan dua desa di Pidie, yakni Desa Kambuek Payapi dan Desa Kramat Dalam lantaran tidak ada kesepakatan antara aparatur gampong sehingga tidak ada penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
Untuk penyaluran earmark tahap dua tersisa 1.103 desa, sementara non earmark tahap dua tersisa 1.096 desa, yang saat ini masih proses penyaluran di tengah masyarakat.
“Kita optimis penyaluran Dana Desa di Aceh ini mencapai target hingga akhir tahun, yakni 99,9 persen,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Per Selasa (24/9) sore, total penyaluran Dana Desa 2024 baik earmark dan non earmark Rp4,39 triliun atau 91,68 persen,” kata Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan penyaluran dalam bentuk earmark yaitu penyaluran yang ditentukan penggunaan, sedangkan non-earmark yakni penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya.
Sebab itu, ada penggunaan Dana Desa yang memang wajib, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) gampong, serta rencana kerja tiap tahun.
Dari 23 kabupaten/kota di Tanah Rencong itu, enam daerah di antaranya telah menyelesaikan penyaluran 100 persen baik tahap pertama dan kedua, seperti Kabupaten Pidie Jaya, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Kota Sabang serta Banda Aceh.
Penyaluran Dana Desa yang earmark meliputi pendanaan untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan stunting.
Sementara penyaluran non-earmark diperuntukkan untuk mendanai program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
DPMG mencatat penyaluran earmark tahap satu mencapai Rp1,35 triliun untuk 6.494 desa dan Rp743 miliar tahap dua untuk 5.394 desa.
Sedangkan tahap satu penyaluran non-earmark mencapai Rp1,05 triliun untuk 6.494 desa dan tahap dua Rp1,24 triliun untuk 5.401 desa.
Hingga saat ini ada tiga desa yang tidak salur Dana Desa tahap pertama, yaitu Desa Rantau Pauh di Aceh Tamiang, karena masih dalam pemeriksaan Inspektorat karena adanya dugaan penyelewengan Dana Desa tahun 2023.
Dan dua desa di Pidie, yakni Desa Kambuek Payapi dan Desa Kramat Dalam lantaran tidak ada kesepakatan antara aparatur gampong sehingga tidak ada penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG).
Untuk penyaluran earmark tahap dua tersisa 1.103 desa, sementara non earmark tahap dua tersisa 1.096 desa, yang saat ini masih proses penyaluran di tengah masyarakat.
“Kita optimis penyaluran Dana Desa di Aceh ini mencapai target hingga akhir tahun, yakni 99,9 persen,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024