Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup mengembangkan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Trumon menjadi pusat penelitian konservasi, baik flora maupun fauna.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar di Banda Aceh, Senin, mengatakan Tahura Trumon memiliki keragaman hayati yang dilindungi yang menjadi daya tarik para peneliti untuk mempelajarinya.
"Saat ini, kami sedang menyusun rencana pengembangan Tahura Trumon. Pengembangan di antaranya menjadikan Tahura Trumon sebagai kawasan penelitian terkait dengan konservasi atau pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan jadikan Tahura Trumon sebagai pusat penelitian
Tahura Trumon, kata Teuku Masrizar, memiliki luas mencapai 1.865 hektare. Sebelum menjadi tahura, kawasan tersebut merupakan hutan produksi serta kawasan hutan areal penggunaan lainnya.
Menurut dia, Tahura Trumon cocok dikembangkan menjadi pusat penelitian konservasi karena terhubung dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Kedua kawasan lindung tersebut merupakan habitat satwa kunci di Pulau Sumatra.
"Tahura Trumon merupakan koridor satwa lindung Taman Nasional Gunung Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Kedua kawasan lindung tersebut merupakan habitat satwa di antaranya orang utan sumatra, gajah sumatra, harimau sumatra, dan lainnya," katanya.
Selain menjadi pusat penelitian, Teuku Masrizar menyebutkan pihaknya juga mengembangkan Tahura Trumon menjadi kawasan agrowisata, di mana ada pemanfaatan pertanian dan perkebunan sebagai destinasi pariwisata.
"Pemkab Aceh Selatan terus berupaya mengembangkan kemanfaatan Tahura Trumon, sehingga kehadiran taman hutan rakyat tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Aceh Selatan, tetapi Provinsi Aceh secara keseluruhan," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh tanda tangani pengelolaan Tahura Trumon
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Selatan Teuku Masrizar di Banda Aceh, Senin, mengatakan Tahura Trumon memiliki keragaman hayati yang dilindungi yang menjadi daya tarik para peneliti untuk mempelajarinya.
"Saat ini, kami sedang menyusun rencana pengembangan Tahura Trumon. Pengembangan di antaranya menjadikan Tahura Trumon sebagai kawasan penelitian terkait dengan konservasi atau pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan jadikan Tahura Trumon sebagai pusat penelitian
Tahura Trumon, kata Teuku Masrizar, memiliki luas mencapai 1.865 hektare. Sebelum menjadi tahura, kawasan tersebut merupakan hutan produksi serta kawasan hutan areal penggunaan lainnya.
Menurut dia, Tahura Trumon cocok dikembangkan menjadi pusat penelitian konservasi karena terhubung dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Kedua kawasan lindung tersebut merupakan habitat satwa kunci di Pulau Sumatra.
"Tahura Trumon merupakan koridor satwa lindung Taman Nasional Gunung Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil. Kedua kawasan lindung tersebut merupakan habitat satwa di antaranya orang utan sumatra, gajah sumatra, harimau sumatra, dan lainnya," katanya.
Selain menjadi pusat penelitian, Teuku Masrizar menyebutkan pihaknya juga mengembangkan Tahura Trumon menjadi kawasan agrowisata, di mana ada pemanfaatan pertanian dan perkebunan sebagai destinasi pariwisata.
"Pemkab Aceh Selatan terus berupaya mengembangkan kemanfaatan Tahura Trumon, sehingga kehadiran taman hutan rakyat tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya di Kabupaten Aceh Selatan, tetapi Provinsi Aceh secara keseluruhan," kata Teuku Masrizar.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh tanda tangani pengelolaan Tahura Trumon
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024