Pj Ketua TP PKK Aceh, Safriati mengingatkan kepada siswi sebagai calon ibu untuk tidak meremehkan stunting, karena permasalahan tersebut akan mempengaruhi tingkat kecerdasan generasi di masa mendatang.

"Anak-anakku para siswi, kalian adalah calon-calon ibu di masa mendatang. Jangan anggap remeh stunting, karena akan mempengaruhi kecerdasaan, karenanya kalian harus sehat," kata Safriati, di Nagan Raya, Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikan Safriati saat berkunjung ke SMP Negeri 1 Seunagan dalam rangka pemberian tablet tambah darah mencegah stunting untuk siswi SMP dan SMA dalam rangka peringatan Hari Ibu 2024, di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Dirinya menegaskan, penanggulangan dan pencegahan stunting menjadi salah satu upaya pemerintah untuk membentuk generasi Aceh dan Indonesia yang beretika, sehat, cerdas dan mampu bersaing ditingkat global.

Sebagai informasi, Aceh telah menunjukkan kemajuan dengan penurunan angka stunting dari 31,2 persen pada 2022 menjadi 29,4 persen pada 2023, dan target 2024 adalah 19,8 persen 

Sedangkan di sisi lain, pada 2024 ini, keluarga sasaran yang memiliki faktor risiko melahirkan anak stunting di Aceh berjumlah 197.782 jiwa, terdiri dari pasangan usia subur, ibu hamil, keluarga dengan anak 0-23 bulan, dan anak 24- 59 bulan. 

Karena itu, para calon ibu yang bakal melahirkan generasi-generasi terbaik Aceh dan Indonesia di masa mendatang harus benar-benar sehat. Dan pemberian tablet tambah darah ini merupakan ikhtiar bersama untuk menjaga kesehatan. 

"Jika kalian semua sehat, maka saat tiba pada masanya, kalian akan menjadi ibu yang sehat dan melahirkan anak-anak sehat," ujar Safriati.

Selain stunting, dalam kesempatan ini, Safriati juga berpesan agar para siswa dapat menggunakan gawai dengan bijak, mengingatkan semua informasi tersajikan di sana.

"Gawai menyajikan hal yang kalian butuhkan. Dengan gawai, kalian bahkan tidak perlu keliling dunia untuk mengetahui berbagai hal di seluruh dunia," katanya..

Namun, lanjut dia, gawai juga memiliki sisi negatif, mulai dari penggunaan yang melebihi waktu karena keranjingan game online, informasi lintas usia serta berbagai hal buruk lainnya. 

"Karena itu, anak-anakku, bijaklah menggunakan gawai. Gunakan untuk hal-hal positif, seperti belajar, mencari kreasi-kreasi baru di bidang musik dan kerajinan dan hal-hal baik lainnya," demikian Safriati.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024