Nelayan di kawasan Lhok Leupeung, Kecamatan Leupeung, Kabupaten Aceh Besar, melestarikan kenduri laot (laut), tradisi yang sudah berlangsung turun temurun.
Tradisi kenduri laot atau kenduri laut berlangsung di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lhokseudu, Kecamatan Leupeung, Kabupaten Aceh Besar, Kamis.
Panglima Laot Lhok Leupeung Muhammad Hasan Is mengatakan tradisi kenduri laot tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan tersebut sebagai wujud syukur masyarakat dan nelayan serta untuk mendapatkan ridho Allah SWT atas melimpahnya sumber daya kelautan dan perikanan yang diberikan.
"Kenduri laut ini merupakan tradisi yang dilestarikan dari generasi ke generasi. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahunnya, biasanya di akhir tahun. Tahun ini agak telat karena ada peringatan 20 tahun tsunami dan Maulid Nabi Muhammad SAW," katanya.
Baca juga: Seribuan anak yatim di Aceh Timur disantuni saat kenduri Laot
Adapun kegiatan pada kenduri laut tersebut, kata Muhammad Hasan Is yang akrab disapa Ngoh Hasan, di antaranya doa bersama santunan kepada 68 anak yatim, serta makan bersama yang dihadiri seribuan tamu undangan.
Pada kenduri laut tersebut, kata dia, ada keunikan tersendiri, yakni hewan ternak yang disembelih dan dikonsumsi adalah kerbau, bukan sapi. Selain itu, nelayan juga tidak diperbolehkan melaut selama tiga hari sejak pelaksanaan kenduri laut tersebut.
"Bagi nelayan yang melaut, diberikan sanksi, tergantung bagaimana pelanggaran yang diperbuat selama larangan melaut. Biasanya, nelayan mematuhi sanksi adat tersebut karena ini semua untuk kebersamaan," kata Muhammad Hasan Is.
Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengapresiasi masyarakat dan nelayan di kawasan Leupeung karena terus menjaga tradisi kenduri laut. Kenduri tersebut sebagai wujud syukur masyarakat dan nelayan kepada Allah SWT yang telah memberikan kelimpahan sumber daya kelautan.
"Pemerintah daerah terus memberi penguatan kepada masyarakat nelayan, sehingga mereka mampu meningkatkan kesejahteraannya. kawasan Leupeung ini sudah terkenal sejak lama sebagai penghasil perikanan di Kabupaten Aceh Besar," kata Muhammad Iswanto.
Baca juga: "Kenduri laot" iven tetap kalender pariwisata Sabang
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025