Sejumlah nama telah mendaftarkan diri sebagai calon formatur atau ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh periode 2025-2030 dalam musyawarah wilayah ke VI.
Adapun yang telah mendaftar, yaitu anggota DPRA ada Irpannusir dan Fuadri, Raja lukman ziaulhaq, Wali Kota Langsa terpilih Jeffry Santana, Razami Dek Cut, Syamsul Bahri, Dewi Marlina, Tezar Azwar (mantan anggota DPRA), T Hasbullah alias Bob serta Teuku Hafid.
Selain itu, juga ada nama mantan Bupati Aceh Besar yang juga merupakan Ketua DPW PAN Aceh saat ini yaitu Mawardi Ali serta sejumlah nama lainnya.
Baca juga: DPW PAN instruksikan kader di dewan fokus perjuangkan ketahanan pangan
Sebagai informasi, DPW PAN Aceh telah membuka pendaftaran calon formatur untuk periode 2025-2030. Penerimaan berkas pendaftaran telah berlangsung sejak 9-17 Maret 2025.
Ketua Panitia Muswil VI DPW PAN Aceh, Teuku Hafid mengatakan, sesuai arahan DPP PAN, memang tidak ada batasan untuk jumlah formatur yang mendaftar.
"Siapa saja yang mendaftar, kita usulkan ke DPP. Sehingga menambah menu DPP untuk melihat kapasitas mereka, mempertimbangkan dari berbagai sisi," katanya.
Menurutnya, keputusan DPP nantinya bisa berbeda-beda, apakah itu langsung ditetapkan satu orang, atau juga mengerucutkan kembali beberapa nama untuk dipilih menjadi Ketua DPW PAN Aceh mendatang.
"Nanti-nanti bisa saja menjelang Muswil, itu DPP mengerucutkan lagi beberapa nama untuk dipilih, atau bisa langsung ditetapkan ketua umumnya," ujar Hafid.
Sementara disisi lain, salah seorang calon formatur, Fuadri mengatakan, keputusannya untuk maju sebagai calon formatur merupakan respons terhadap arahan DPP PAN.
Dirinya mengaku siap diamanahkan untuk mengemban berbagai posisi dalam kepengurusan kedepan, baik sebagai ketua maupun bagian dari kepengurusan DPD PAN Aceh.
“Kami diberikan kesempatan untuk mendaftar sebagai calon formatur. Tentu saja, formatur yang terpilih bisa menjadi ketua atau bagian dari kepengurusan," ujar mantan Bupati Aceh Barat itu.
Jika mendapatkan amanah, dirinya juga menargetkan peningkatan perolehan kursi PAN di tingkat nasional, khususnya di DPR RI.
Baca juga: PAN Aceh: Zulhas konsisten puasa sunnah, mustahil rendahkan nilai agama
Saat ini, kata dia, PAN memiliki satu kursi dari Aceh dan ia bertekad untuk menambah menjadi dua kursi, masing-masing dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 dan Dapil 2.
“Kami ingin memastikan PAN memiliki perwakilan di setiap dapil di Aceh. Saat ini sudah ada satu kursi di DPR RI, dan kami optimistis dapat menambah satu lagi dengan kerja sama yang solid dari seluruh DPD dan DPC,” katanya.
Menurut putra Aceh Barat ini, PAN juga memiliki posisi strategis secara nasional sebagai partai pengusung Presiden Prabowo Subianto. Dengan adanya koalisi permanen antara PAN dan Presiden Prabowo hingga 2029, ia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat PAN di Aceh.
“PAN harus mengambil peran dalam membangun Aceh. Dengan kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo kepada PAN, termasuk dalam penempatan sejumlah menteri, kita harus memastikan manfaat ini juga dirasakan oleh Aceh,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya PAN sebagai partai yang inklusif dan terbuka bagi berbagai kalangan, termasuk generasi muda, tokoh perempuan, dunia usaha, serta tokoh masyarakat yang ingin berkontribusi melalui PAN di Pemilu 2029 nanti.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun keputusan akhir dari proses musyawarah ini berada di tangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Namun, ia optimis Ketua Umum akan memilih figur terbaik untuk memimpin PAN Aceh ke depan.
“Saya yakin Ketua Umum akan memilih sosok yang mampu menahkodai PAN agar mencapai target dua kursi DPR RI, 10 kursi DPRA, dan menempatkan PAN dalam jajaran pimpinan DPRK di seluruh Aceh,” demikian Fuadri.
Baca juga: Lanal Lhokseumawe tegaskan transparansi proses hukum kasus oknum TNI AL tembak warga
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025
Adapun yang telah mendaftar, yaitu anggota DPRA ada Irpannusir dan Fuadri, Raja lukman ziaulhaq, Wali Kota Langsa terpilih Jeffry Santana, Razami Dek Cut, Syamsul Bahri, Dewi Marlina, Tezar Azwar (mantan anggota DPRA), T Hasbullah alias Bob serta Teuku Hafid.
Selain itu, juga ada nama mantan Bupati Aceh Besar yang juga merupakan Ketua DPW PAN Aceh saat ini yaitu Mawardi Ali serta sejumlah nama lainnya.
Baca juga: DPW PAN instruksikan kader di dewan fokus perjuangkan ketahanan pangan
Sebagai informasi, DPW PAN Aceh telah membuka pendaftaran calon formatur untuk periode 2025-2030. Penerimaan berkas pendaftaran telah berlangsung sejak 9-17 Maret 2025.
Ketua Panitia Muswil VI DPW PAN Aceh, Teuku Hafid mengatakan, sesuai arahan DPP PAN, memang tidak ada batasan untuk jumlah formatur yang mendaftar.
"Siapa saja yang mendaftar, kita usulkan ke DPP. Sehingga menambah menu DPP untuk melihat kapasitas mereka, mempertimbangkan dari berbagai sisi," katanya.
Menurutnya, keputusan DPP nantinya bisa berbeda-beda, apakah itu langsung ditetapkan satu orang, atau juga mengerucutkan kembali beberapa nama untuk dipilih menjadi Ketua DPW PAN Aceh mendatang.
"Nanti-nanti bisa saja menjelang Muswil, itu DPP mengerucutkan lagi beberapa nama untuk dipilih, atau bisa langsung ditetapkan ketua umumnya," ujar Hafid.
Sementara disisi lain, salah seorang calon formatur, Fuadri mengatakan, keputusannya untuk maju sebagai calon formatur merupakan respons terhadap arahan DPP PAN.
Dirinya mengaku siap diamanahkan untuk mengemban berbagai posisi dalam kepengurusan kedepan, baik sebagai ketua maupun bagian dari kepengurusan DPD PAN Aceh.
“Kami diberikan kesempatan untuk mendaftar sebagai calon formatur. Tentu saja, formatur yang terpilih bisa menjadi ketua atau bagian dari kepengurusan," ujar mantan Bupati Aceh Barat itu.
Jika mendapatkan amanah, dirinya juga menargetkan peningkatan perolehan kursi PAN di tingkat nasional, khususnya di DPR RI.
Baca juga: PAN Aceh: Zulhas konsisten puasa sunnah, mustahil rendahkan nilai agama
Saat ini, kata dia, PAN memiliki satu kursi dari Aceh dan ia bertekad untuk menambah menjadi dua kursi, masing-masing dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 dan Dapil 2.
“Kami ingin memastikan PAN memiliki perwakilan di setiap dapil di Aceh. Saat ini sudah ada satu kursi di DPR RI, dan kami optimistis dapat menambah satu lagi dengan kerja sama yang solid dari seluruh DPD dan DPC,” katanya.
Menurut putra Aceh Barat ini, PAN juga memiliki posisi strategis secara nasional sebagai partai pengusung Presiden Prabowo Subianto. Dengan adanya koalisi permanen antara PAN dan Presiden Prabowo hingga 2029, ia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat PAN di Aceh.
“PAN harus mengambil peran dalam membangun Aceh. Dengan kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo kepada PAN, termasuk dalam penempatan sejumlah menteri, kita harus memastikan manfaat ini juga dirasakan oleh Aceh,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya PAN sebagai partai yang inklusif dan terbuka bagi berbagai kalangan, termasuk generasi muda, tokoh perempuan, dunia usaha, serta tokoh masyarakat yang ingin berkontribusi melalui PAN di Pemilu 2029 nanti.
Ia juga menegaskan bahwa meskipun keputusan akhir dari proses musyawarah ini berada di tangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Namun, ia optimis Ketua Umum akan memilih figur terbaik untuk memimpin PAN Aceh ke depan.
“Saya yakin Ketua Umum akan memilih sosok yang mampu menahkodai PAN agar mencapai target dua kursi DPR RI, 10 kursi DPRA, dan menempatkan PAN dalam jajaran pimpinan DPRK di seluruh Aceh,” demikian Fuadri.
Baca juga: Lanal Lhokseumawe tegaskan transparansi proses hukum kasus oknum TNI AL tembak warga
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025