Singkil (ANTARA Aceh) - Seorang balita laki-laki Alwi Syahputra yang masih berusia 3 tahun warga Sukamakmur, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil hilang setelah diduga jatuh di pekarangan rumahnya yang sedang digenangi banjir.
Kepala Desa Suka Makmur, Burhan kepada wartawan di Singkil, Minggu menjelaskan, balita pasangan dari Salman (36) dan Eni (35) itu diketahui hilang setelah ibunya terbangun dari tidurnya pada Sabtu (11/11) pukul 14.00 WIB.
"Aini berteriak histeris sangat keras mengetahui anaknya hilang, sebab rumah yang ia tempati dalam keadaan banjir, dan lagi halaman rumahnya juga ada parit yang salurannya langsung ke Sungai Rintis," katanya.
Kronologis awal kejadian berdasarkan keterangan Eni bahwa dia bersama anaknya mulanya tidur siang usai Shalat Zuhur di lantai papan di ruangan depan rumah dekat jendela.
Sekitar pukul 13.30 WIB, anaknya terjaga dan meminta makan kepada ibunya. Ibunya mendengar permintaan itu namun samar-samar, matanyapun susah untuk dibukakan, entah karena kantuk yang begitu berat. Namun si ibu mengaku matanya pada saat itu susah untuk dibukakan.
Selang setengah jam atau pukul 14.00 WIB, Erni tersentak dan terjaga dari tidurnya, mengetahui si buah hati tak lagi tampak, ia menjerit sekeras-kerasnya memanggil anaknya, namun tak kunjung disahuti.
"Saya saat itu sedang berada di Jembatan Sungai Rintis, mendengar suara keras histeris salah seorang warga, mengatakan anaknya hilang saya dan masyarakat lainnya bergegas mendekat dan membantu mencari di sekitar pekarangannya yang tergenang banjir," kata Burhan.
Salman, ayah korban kala itu juga kaget dan spontan berhenti ketika sedang kerja bongkar muat barang di Perahu bantaran Sungai Rintis untuk mencari anaknya yang diduga terjatuh dan hilang tenggelam saat sedang bermain.
Selain pencarian di seputaran rumah korban, kata Burhan, pencarian juga dilakukan di bawah kolong rumah panggung itu, namun hingga malam tiba, Alwi tak kunjung ditemukan.
Puluhan warga setempat sempat geger dan berupaya mencari balita yang hilang namun dicari selama berjam jam di seputaran pekarangan rumah tak kunjung ditemukan.
Camat Singkil Riki Yodiska dan Kapolsek Singkil Iptu Samsuar serta Pol Air dan BPBD pada saat itu ikut melalukan pencarian, di seputaran rumah korban.
Dikatakan, pencarian korban juga tak hanya di seputaran rumah kolong namun pencarian juga dilakukan warga di sekitar Sungai Rintis hingga ke Kuala Singkil hingga malam, Alwi pun tak kunjung ditemukan.
"Pencarian pada malam hari usai Shalat Isya hingga pukul 23.00 WIB tak juga membuahkan hasil, sehingga pencarian korban yang tenggelam terpaksa dihentikan dilanjutkan esok hari kembali," kata Kepala Desa di seputaran bantaran Daerah Aliran Sungai itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
Kepala Desa Suka Makmur, Burhan kepada wartawan di Singkil, Minggu menjelaskan, balita pasangan dari Salman (36) dan Eni (35) itu diketahui hilang setelah ibunya terbangun dari tidurnya pada Sabtu (11/11) pukul 14.00 WIB.
"Aini berteriak histeris sangat keras mengetahui anaknya hilang, sebab rumah yang ia tempati dalam keadaan banjir, dan lagi halaman rumahnya juga ada parit yang salurannya langsung ke Sungai Rintis," katanya.
Kronologis awal kejadian berdasarkan keterangan Eni bahwa dia bersama anaknya mulanya tidur siang usai Shalat Zuhur di lantai papan di ruangan depan rumah dekat jendela.
Sekitar pukul 13.30 WIB, anaknya terjaga dan meminta makan kepada ibunya. Ibunya mendengar permintaan itu namun samar-samar, matanyapun susah untuk dibukakan, entah karena kantuk yang begitu berat. Namun si ibu mengaku matanya pada saat itu susah untuk dibukakan.
Selang setengah jam atau pukul 14.00 WIB, Erni tersentak dan terjaga dari tidurnya, mengetahui si buah hati tak lagi tampak, ia menjerit sekeras-kerasnya memanggil anaknya, namun tak kunjung disahuti.
"Saya saat itu sedang berada di Jembatan Sungai Rintis, mendengar suara keras histeris salah seorang warga, mengatakan anaknya hilang saya dan masyarakat lainnya bergegas mendekat dan membantu mencari di sekitar pekarangannya yang tergenang banjir," kata Burhan.
Salman, ayah korban kala itu juga kaget dan spontan berhenti ketika sedang kerja bongkar muat barang di Perahu bantaran Sungai Rintis untuk mencari anaknya yang diduga terjatuh dan hilang tenggelam saat sedang bermain.
Selain pencarian di seputaran rumah korban, kata Burhan, pencarian juga dilakukan di bawah kolong rumah panggung itu, namun hingga malam tiba, Alwi tak kunjung ditemukan.
Puluhan warga setempat sempat geger dan berupaya mencari balita yang hilang namun dicari selama berjam jam di seputaran pekarangan rumah tak kunjung ditemukan.
Camat Singkil Riki Yodiska dan Kapolsek Singkil Iptu Samsuar serta Pol Air dan BPBD pada saat itu ikut melalukan pencarian, di seputaran rumah korban.
Dikatakan, pencarian korban juga tak hanya di seputaran rumah kolong namun pencarian juga dilakukan warga di sekitar Sungai Rintis hingga ke Kuala Singkil hingga malam, Alwi pun tak kunjung ditemukan.
"Pencarian pada malam hari usai Shalat Isya hingga pukul 23.00 WIB tak juga membuahkan hasil, sehingga pencarian korban yang tenggelam terpaksa dihentikan dilanjutkan esok hari kembali," kata Kepala Desa di seputaran bantaran Daerah Aliran Sungai itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017