Lhoksukon (ANTARA Aceh) - Ainsyah, seorang lanjut usia asal Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, ditemukan meninggal dunia, diduga jadi korban pembunuhan perampok, Jumat siang.
Informasi dikumpulkan di lokasi, korban ditemukan oleh anaknya, Irwan (38) di dalam sumur rumahnya di Desa Ceubrek Tunong, sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat karena menderita luka-luka, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Irwan. Saat itu, saksi baru pulang Salat Jumat dan melihat rumahnya dalam keadaan acak-acakan.
Irwan pun panik dan segera mencari sang ibu. Betapa terkejutnya anak korban ketika melihat ibunya sudah berada di dalam sumur.
Kabar beredar di lokasi kejadian, bahwa Ainsyah diduga jadi korban perampokan, sejumlah emas dalam bentuk perhiasan cincin diduga hilang. Meski demikian, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata ikut turun langsung ke lokasi. Para petugas bersenjata lengkap, termasuk Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholidiansyah terlihat sibuk dan belum bisa dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholidiansyah, saat dicoba dimintai keterangan hanya menjawab bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan.
Kepala Desa Ceubrek Tunong, Hasanuddin Yusuf saat dimintai keterangan di lokasi kejadian membenarkan bahwa Ainsyah merupakan salah satu warga desa setempat.
Dia mengaku tidak tahu persis bagaimana kejadian tersebut hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Kabar meninggalnya korban baru saya tahu saat diumumkan di meunasah (surau). Setiba saya di sini, menurut kabar bahwa yang bersangkutan diduga jadi korban rampok," katanya.
Dari hasil musyawarah keluarga, lanjut Hasanuddin, jasad korban akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarganya di Desa Meucat, Kecamatan Syamtalira Aron.
Dikatakan, meski sudah dalam berusia lanjut tetapi korban masih sehat dan merupakan salah satu warga yang taat beribadah serta rajin mengikuti kegiatan keagamaan di desanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017
Informasi dikumpulkan di lokasi, korban ditemukan oleh anaknya, Irwan (38) di dalam sumur rumahnya di Desa Ceubrek Tunong, sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat karena menderita luka-luka, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Irwan. Saat itu, saksi baru pulang Salat Jumat dan melihat rumahnya dalam keadaan acak-acakan.
Irwan pun panik dan segera mencari sang ibu. Betapa terkejutnya anak korban ketika melihat ibunya sudah berada di dalam sumur.
Kabar beredar di lokasi kejadian, bahwa Ainsyah diduga jadi korban perampokan, sejumlah emas dalam bentuk perhiasan cincin diduga hilang. Meski demikian, pihak kepolisian setempat belum memberikan keterangan resmi.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ahmad Untung Surianata ikut turun langsung ke lokasi. Para petugas bersenjata lengkap, termasuk Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholidiansyah terlihat sibuk dan belum bisa dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholidiansyah, saat dicoba dimintai keterangan hanya menjawab bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan.
Kepala Desa Ceubrek Tunong, Hasanuddin Yusuf saat dimintai keterangan di lokasi kejadian membenarkan bahwa Ainsyah merupakan salah satu warga desa setempat.
Dia mengaku tidak tahu persis bagaimana kejadian tersebut hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Kabar meninggalnya korban baru saya tahu saat diumumkan di meunasah (surau). Setiba saya di sini, menurut kabar bahwa yang bersangkutan diduga jadi korban rampok," katanya.
Dari hasil musyawarah keluarga, lanjut Hasanuddin, jasad korban akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarganya di Desa Meucat, Kecamatan Syamtalira Aron.
Dikatakan, meski sudah dalam berusia lanjut tetapi korban masih sehat dan merupakan salah satu warga yang taat beribadah serta rajin mengikuti kegiatan keagamaan di desanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017