Blangpidie (Antaranews Aceh) - Para nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terpaksa menambatkan perahunya di kawasan pelabuhan milik Syahbandar lantaran pembangunan kolam labuh di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Susoh belum begitu maksimal.

Panglima Laot kabupaten Abdya, Hasanuddin di Blangpidie, Sabtu mengatakan, pelabuhan milik kementerian Perhubungan itu secara aturan memang tidak diperbolehkan untuk menambatkan perahu nelayan karena dapat mengganggu arus transportasi laut ataupun proses bongkar muat saat kapal keluar masuk.

"Pelabuhan itu sebenarnya khusus diperuntukkan transportasi laut atau bongkar muat saja, tetapi berhubung pembangunan kolam labuh PPI Ujong Serangga belum maksimal, maka nelayan menambatkan perahunya di dermaga milik Syahbandar itu," katanya.

Ia mengaku pihak Syahbandar Susoh telah beberapa kali menyurati panglima laot untuk memerintahkan para nelayan agar perahunya dipindahkan dari lokasi pelabuhan kelas III tersebut, supaya arus transportasi laut ataupun proses bongkar muat kapal tidak terganggu.

"Saya tidak berani perintahkan nelayan untuk memindahkan kapal tangkapnya itu, karena kolam labuh yang ada di kawasan PPI belum maksimal, buktinya kapal tangkap nelayan yang berkafasitas 10 gross ton ke atas belum bisa diparkir di lokasi itu," ungkapnya.

Ia menambahkan, para nelayan enggan menambatkan kapal tangkapnya di kolam labuh PPI Ujong Serangga karena sering terjadinya pendangkalan, sehingga waktu angin kencang tiba, ombak besar kerap menghantam perahu ataupun kapal yang ditambatkan di lokasi tersebut.

"Saya mengharapkan, pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Akmal Ibrahim agar serius membangun kolam labuh PPI ini, supaya para nelayan bisa menambatkan kapal tangkapnya dengan aman ketika mereka pulang mencari ikan di laut," pintanya.

Kemudian, lanjut dia, jika kolam labuh sudah maksimal, tentu proses bongkar muat dan arus transportasi kapal laut di pelabuhan kelas III Susoh tidak lagi terganggu, karena para nelayan tidak mungkin lagi memakirkan perahunya di pelabuhan Syahbandar tersebut.

"Semoga Pemkab Abdya serius membangun kolam labuh itu, sehingga tidak menjadi laknat seperti proyek docking kapal itu. Proyek docking senilai Rp3,6 miliar di kawasan PPI Ujong Serangga itu terlantar tidak bisa dimanfaatkan nelayan," demikian Hasanuddin.

Pewarta: Suprian

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018