Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng meminta Bank Indonesia Perwakilan Aceh dapat bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memikirkan dan mengkaji sumber-sumber ekonomi baru sehingga tidak hanya bertumpu pada komoditas primer.

"Komoditas primer harganya sangat fluktuatif sehingga harus dicari berbagai terobosan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Aceh mampu lebih tinggi," kata Sugeng di Banda Aceh, Senin.

Ia menjelaskan dengan adanya sumber-sumber baru yang berperan dalam perekonomian di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu, maka laju pertumbuhan ekonomi dapat berada di atas nasional.

Pihaknya memperkirakan ekonomi dunia tumbuh stabil, namun terdapat tantangan yakni kenaikan haraga komoditas dunia diperkirakan akan melambat yang sebagian besar terjadi pada komoditas dunia seperti tembaga, batu bara, aluminium, CPO, karet dan kopi.

"Perlambatan harga komoditas tersebut tentunya berdampak pada ekspor Indonesia yang juga akan ikut berdampak ada perekomian daerah seperti di Aceh yang mengandalkan sumber pertumbuhan pada komoditas primer," katanya.

Karena itu pihaknya berkeyakinan dengan adanya sumber-sumber lain maka upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu dapat terwujud di masa mendatang.

Ia juga berharap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh dapat memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dalam pengendalaian inflasi, salah satunya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Menurut dia berbagai langkah konstruktif harus terus dilakukan untuk menekan laju inflasi Aceh yang selama ini lebih tinggi dari inflasi nasional yakni mencapai sebesar 4,25 persen pada 2017.

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018