Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, secara resmi telah membuka pintu air bendungan di daerah irigasi Krueng (sungai) Pase sayap kanan, untuk mengairi ke sawah di enam kecamatan memasuki musim tanam tahun 2018.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Aceh Utara, Edi Anwar kepada wartawan di Lhoksukon, Rabu menyatakan, pintu air tersebut dibuka Selasa (20/2) yang turut dihadiri perwakilan Muspika enam kecamatan dan perwakilan petani.
Edi Anwar mengatakan, saluran irigasi yang dibuka ini akan dapat mengairi air ke sawah enam kecamatan, yakni Nibong, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Tanah Pasir, dan sebagiannya ke Matangkuli serta Samudera.
"Sebelum pintu air di Bendungan Krueng Pase yang terletak di perbatasan Kecamatan Murah Mulia dan Nibong ini dibuka, maka terlebih dulu dilakukan peusijuek (tepung tawar) oleh para tokoh agama yang ada daerah itu," kata Edi Anwar menjelaskan.
Dikatakan, pembukaan pintu air ini dilakukan pihaknya sesuai instruksi dari SK Bupati Aceh Utara, perihal jadwal turun ke sawah yang ada di enam kecamatan tersebut.
Pintu air irigasi ini, kata Edi Anwar lagi, akan dibuka hingga 3 bulan ke depan.
"Kami imbau agar petani segera melakukan gotong-royong untuk pembersihan saluran irigasi yang ada di masing-masing daerah, agar proses penyuplaian air ke sawah tidak terhambat," harap Edi Anwar.
Edi Anwar menambahkan, tanaman padi yang berada di wilayah daerah irigasi Krueng Pase sayap kiri, saat ini sudah memasuki masa pembuahan dan sebagiannya lagi jelang masa panen. Atas dasar itu, debit air yang disuplai ke sayap kiri telah diperkecil agar debit air ke sayap kanan dapat tercukupi.
Jika pintu air sayap kiri dan sayap kanan dilakukan pembukaan secara bersamaan, sambung Edi Anwar, maka debit air Krueng Pase tidak akan maksimal mengairi ke sawah petani yang ada di dua sayap daerah itu.
"Karena alasan ini, maka proses turun ke sawah pada jaringan irigasi sayap kiri dan sayap kanan tidak dilakukan secara bersamaan. Kecamatan yang meliputi sayap kiri di antaranya Syamtalira Bayu, Samudera dan Murah Mulia," sebutnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Aceh Utara, Edi Anwar kepada wartawan di Lhoksukon, Rabu menyatakan, pintu air tersebut dibuka Selasa (20/2) yang turut dihadiri perwakilan Muspika enam kecamatan dan perwakilan petani.
Edi Anwar mengatakan, saluran irigasi yang dibuka ini akan dapat mengairi air ke sawah enam kecamatan, yakni Nibong, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Tanah Pasir, dan sebagiannya ke Matangkuli serta Samudera.
"Sebelum pintu air di Bendungan Krueng Pase yang terletak di perbatasan Kecamatan Murah Mulia dan Nibong ini dibuka, maka terlebih dulu dilakukan peusijuek (tepung tawar) oleh para tokoh agama yang ada daerah itu," kata Edi Anwar menjelaskan.
Dikatakan, pembukaan pintu air ini dilakukan pihaknya sesuai instruksi dari SK Bupati Aceh Utara, perihal jadwal turun ke sawah yang ada di enam kecamatan tersebut.
Pintu air irigasi ini, kata Edi Anwar lagi, akan dibuka hingga 3 bulan ke depan.
"Kami imbau agar petani segera melakukan gotong-royong untuk pembersihan saluran irigasi yang ada di masing-masing daerah, agar proses penyuplaian air ke sawah tidak terhambat," harap Edi Anwar.
Edi Anwar menambahkan, tanaman padi yang berada di wilayah daerah irigasi Krueng Pase sayap kiri, saat ini sudah memasuki masa pembuahan dan sebagiannya lagi jelang masa panen. Atas dasar itu, debit air yang disuplai ke sayap kiri telah diperkecil agar debit air ke sayap kanan dapat tercukupi.
Jika pintu air sayap kiri dan sayap kanan dilakukan pembukaan secara bersamaan, sambung Edi Anwar, maka debit air Krueng Pase tidak akan maksimal mengairi ke sawah petani yang ada di dua sayap daerah itu.
"Karena alasan ini, maka proses turun ke sawah pada jaringan irigasi sayap kiri dan sayap kanan tidak dilakukan secara bersamaan. Kecamatan yang meliputi sayap kiri di antaranya Syamtalira Bayu, Samudera dan Murah Mulia," sebutnya lagi.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018