Singkil (Antaranews Aceh) - Rahmat Hidayat (22), tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh yang bekerja sebagai anak buah kapal "Zhong Sui 108" dari negara Kepulauan Fiji sudah berjalan dua bulan ini dikabarkan baik-baik saja.
"Adik saya Rahmat yang baru bekerja di luar negeri yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan ini, baik-baik saja, memang dia mengabarkan sempat sakit, tapai sudah membaik," kata Fauziah kakak kandung Rahmat ketika dikonfirmasi wartawan di Desa Siti Ambia Trandas, Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin.
Keluarga terutama orang tua sempat gelisah, karena Rahmat dikabarkan menderita sakit, karena terlalu lelah bekerja di kapal asing itu.
Ketika berkomunikasi melalui telepon seluler dengan ayahnya, Abdul Munir, Sabtu (3/3) malam, kata Fauziah, Rahmat Hidayat mengabarkan dirinya baik-baik saja.
Bahkan, lanjut Fauziah, Rahmat berpesan agar tidak terlalu memikirkan dirinya, karena hanya sakit demam biasa dan sudah membaik.
"Adik saya bekerja menjadi ABK di perusahaan perkapalan resmi, mereka sebelum berangkat pun dilatih juga melalui perusahaan," ujarnya.
Memang, kata Fauziah, adiknya yang keempat dari tujuh bersaudara itu ada penyakit sesak nafas, namun Alhamdulillah, dia mengaku baik-baik saja.
Sebelumnya, Cut Hasniati, bibinya meminta Kementerian Luar Negeri, untuk membantu pengembalian Rahmat Hidayat, kepada keluarganya di Aceh Singkil.
Permintaan ini, kata Cut Hasniati, karena ponakannya Rahmat yang saat ini bekerja sebagai ABK Zhong Sui 108 saat ini kondisinya dalam keadaan sakit dan minta pulang.
"Rahmat bersama beberapa orang ABK asal Indonesia berkerja di kapal Zhong Sui 108. Saat ini, mereka tidak tahan lagi di kapal tersebut karena bekerja 20 jam perhari dan saat ini dalam kondisi sakit," ucap Cut Hasniati menirukan ucapan kakaknya, ibu kandung Rahmat Hidayat.
Karena itu, pihak keluarga meminta pada Presiden Republik Indonesia, Menteri, Kedutaan Besar atau siapapun pengambil kebijakaan tentang ini, supaya membantu mengembalikan Rahmat Hidayat kepada keluarganya.
Menurut Cut Hasniati, Kapal Zhong Sui 108 berbendera Fiji yang ditumpangi Rahmat Hidayat dan kawan-kawannya itu, sekarang sedang sandar di pelabuhan Suva Fiji karena mengalami kerusakam mesin.
Pihak keluarga, kata Cut Hasniati, sempat melakukan komunikasi melalui hand phone. Tetapi, sekarang HP-nya tidak aktif lagi, sehingga membuat keluarga penasaran dan semakin kuatir.
Belakangan, Cut Hasniati mengatakan, sudah dihubungi pihak KBRI dan Kementerian Luar Negeri bahwa masalah ini telah mereka tangani dan lagi diproses.
"Terimakasih atas perhatian dan pertolongan, doakan selamat dan lancar wassalam," ujarnya melalui akun facebooknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Adik saya Rahmat yang baru bekerja di luar negeri yang sudah berjalan kurang lebih dua bulan ini, baik-baik saja, memang dia mengabarkan sempat sakit, tapai sudah membaik," kata Fauziah kakak kandung Rahmat ketika dikonfirmasi wartawan di Desa Siti Ambia Trandas, Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin.
Keluarga terutama orang tua sempat gelisah, karena Rahmat dikabarkan menderita sakit, karena terlalu lelah bekerja di kapal asing itu.
Ketika berkomunikasi melalui telepon seluler dengan ayahnya, Abdul Munir, Sabtu (3/3) malam, kata Fauziah, Rahmat Hidayat mengabarkan dirinya baik-baik saja.
Bahkan, lanjut Fauziah, Rahmat berpesan agar tidak terlalu memikirkan dirinya, karena hanya sakit demam biasa dan sudah membaik.
"Adik saya bekerja menjadi ABK di perusahaan perkapalan resmi, mereka sebelum berangkat pun dilatih juga melalui perusahaan," ujarnya.
Memang, kata Fauziah, adiknya yang keempat dari tujuh bersaudara itu ada penyakit sesak nafas, namun Alhamdulillah, dia mengaku baik-baik saja.
Sebelumnya, Cut Hasniati, bibinya meminta Kementerian Luar Negeri, untuk membantu pengembalian Rahmat Hidayat, kepada keluarganya di Aceh Singkil.
Permintaan ini, kata Cut Hasniati, karena ponakannya Rahmat yang saat ini bekerja sebagai ABK Zhong Sui 108 saat ini kondisinya dalam keadaan sakit dan minta pulang.
"Rahmat bersama beberapa orang ABK asal Indonesia berkerja di kapal Zhong Sui 108. Saat ini, mereka tidak tahan lagi di kapal tersebut karena bekerja 20 jam perhari dan saat ini dalam kondisi sakit," ucap Cut Hasniati menirukan ucapan kakaknya, ibu kandung Rahmat Hidayat.
Karena itu, pihak keluarga meminta pada Presiden Republik Indonesia, Menteri, Kedutaan Besar atau siapapun pengambil kebijakaan tentang ini, supaya membantu mengembalikan Rahmat Hidayat kepada keluarganya.
Menurut Cut Hasniati, Kapal Zhong Sui 108 berbendera Fiji yang ditumpangi Rahmat Hidayat dan kawan-kawannya itu, sekarang sedang sandar di pelabuhan Suva Fiji karena mengalami kerusakam mesin.
Pihak keluarga, kata Cut Hasniati, sempat melakukan komunikasi melalui hand phone. Tetapi, sekarang HP-nya tidak aktif lagi, sehingga membuat keluarga penasaran dan semakin kuatir.
Belakangan, Cut Hasniati mengatakan, sudah dihubungi pihak KBRI dan Kementerian Luar Negeri bahwa masalah ini telah mereka tangani dan lagi diproses.
"Terimakasih atas perhatian dan pertolongan, doakan selamat dan lancar wassalam," ujarnya melalui akun facebooknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018