Takengon (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan menyediakan air bersih siap minum di setiap rumah tangga dengan difungsikannya kembali unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Oregon.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar kepada wartawan di Takengon, Kamis mengatakan, keberadaan IPA Oregon nantinya akan mampu mencukupi kebutuhan air bagi masyarakat di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kebayakan, Bebesen, Lut Tawar, dan Kecamatan Pegasing.

Saat ini, kata Shabela, IPA Oregon yang terletak di kawasan bukit Oregon Mendale, Kecamatan Kebayakan itu mampu memproduksi 90 liter/detik atau sekitar 4.625 meter kubik/hari. Namun air bersih yang dihasilkan saat ini belum siap minum.

"Mudah-mudahan di akhir 2018 sudah siap minum, tidak perlu masak lagi," kata Shabela.

Dijelaskan, IPA Oregon telah dibangun sejak tahun 2009 dengan menghabiskan dana APBN mencapai ratusan miliar rupiah, namun keberadaannya sempat terbengkalai tanpa aktifitas sebelum akhirnya dihidupkan kembali.

"Waktu kami tinjau, 95 persen mesinnya masih bagus. Waktu dihidupkan mesinnya hanya macet sebentar," tutur Shabela.

Untuk pengembangan IPA Oregon kedepannya, kata Shabela, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di tingkat provinsi dan Pemerintah Pusat.

IPA Oregon akan kembali menerima kucuran dana APBN sebesar Rp10 miliar pada tahun ini untuk pengembangannya menjadi penyuplai air bersih siap minum bagi masyarakat.

"Tapi kita juga harus menyiapkan dana untuk pendamping, karena tanggungjawab kita sambungan pipa ke rumah tangga pakai dana Pemkab," ujarnya.

IPA Oregon merupakan unit pengolahan air bersih yang memanfaatkan sumber air dari Danau Lut Tawar.

Sejak aktifitasnya dihidupkan kembali, Shabela mengakui bahwa masyarakat di sekitar lingkungan IPA Oregon merasa terganggu dengan bisingnya suara mesin.

Menanggapi hal ini, Shabela, menyampaikan bahwa pada pengembangan kedepannya IPA Oregon tidak lagi memakai mesin pompa lama, sehingga tidak lagi menimbulkan suara bising seperti yang dikeluhkan masyarakat setempat saat ini.

"Jadi nanti satu pompa induk dari danau dipompakan ke bak (penampungan), tidak perlu lagi pompa lama yang kata masyarakat bising," ujar Shabela.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018