Meulaboh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh berharap petani daerah setempat menjual 10 persen produksi gabah kering panen (GKP) kepada mitra pemerintah untuk menyukseskan pencapaian serapan gabah nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Ir Safrizal, di Meulaboh, Senin, mengatakan, melihat kecenderungan masyarakat dan petani pemilik lahan sawah lebih memilih menjual hasil produksi pertanian tanaman padi kepada agen pengumpul.

"Kami dari pemerintah mengharapkan minimal 10 persen dari hasil produksi petani musim rendengan ini dijual kepada mitra Perum Bulog. Jangan semua dijual kepada agen pengumpul yang langsung menjemput ke di pingir sawah," katanya.

Safrizal, menyampaikan, saat ini petani daerah setempat sedang dalam musim panen dan panen raya diperkirakan pada pertengahan April 2018, sebagian besar petani yang sudah panen terpantau langsung menjual hasil produksi gabah kepada agen pengumpul.

Kecenderungan itu disebabkan oleh harga tawar dari para agen (non pemerintah) lebih tinggi dibanding harga beli dari mitra Perum Bulog, bila harga beli GKP oleh pemerintah seharga Rp3.700/ kg, maka agen pengumpul lokal sedia membeli di atas Rp4.500/kg.

Meski demikian, sebut Safrizal, pemerintah ddaerah tidak kewenangan melarang apalagi mengintervensi petani, pihaknya selaku instansi teknis hanya sebatas menyarankan, apalagi hal tersebut sangat berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan petani.

"Kita tidak melarang dan menghalangi, cuma menyarankan. Apalagi saat ini masih ada 60 persen area sawah yang belum panen. Memang faktornya pengaruh harga tampung agen lokal sedikit lebih mahal dari harga yang berlaku pada pemerintah," imbuhnya.

Dia mengataan target produksi pertanian tanaman padi tercapai 140 ribu ton selama 2018, pada panen musim rendengan ini diperkirakan terealisasi minimal 85 ribu ton dan kekurangannya tertutupi pada musim gadu yang dimulai akhir April 2018.

Safrizal, menyampaikan, 60 persen area pesawahan yang sedang memasuki masa panen seperti kawasan sentra produksi disebagian wilayah Kecamatan Kaway XVI dan Kecamatan Woyla, mungkin dalam minggu ini akan panen raya.

Pemkab Aceh Barat, akan terus menyebar atau mobilisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk efektivitas petani saat panen, hal demikian sangat perlu guna meningkatkan produksi dan mengurangi biaya kos panen dan pascapanen.

"Kita juga mengimbau petani, sebaiknya setelah dipanen, gabahnya langsung dikumpulkan, jangan dibiarkan lama di sawah dengan tandan padi karena itu bisa mengurangi atau lost produksi sekitar 5-10 persen dari hasil," katanya menambahkan.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018