Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Provinsi Aceh ternyata masih mengimpor garam senilai mencapai 1,5 juta dolar AS untuk mencukupi kebuhan lokal selama tahun 2017.

"Tahun lalu, tercatat impor kelompok komoditi garam, belerang, dan kapur 1.492.082 dolar AS," tutur Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Rabu.

Jumlah nominal dalam bentuk dolar AS tersebut, lanjut dia, menurun 160 ribu lebih, dibanding dengan tahun 2016. Karena sepanjang 2016, impor komoditi garam 1,65 juta dolar AS.

Ia menceritakan, total nilai impor ke provinsi paling Barat di Indonesia ini sepanjang tahun 2017 tercatat 32,83 juta dolar AS dengan 12 kelompok komoditi terbesar.

Ada lima kelompok komoditi terbesar, diantaranya seperti mesin-mesin/pesawat mekanik senilai 18,18 juta dolar AS.

Lalu komoditi kapal laut senilai 9,78 juta dolar AS, diikuti garam, belerang, dan kapur 1.492.082 dolar AS, pupuk 510,85 ribu dolar AS, dan biji-bijian berminyak 336,63 ribu dolar AS.

"Nilai impor di Aceh ini meningkat, jika kita bandingkan di tahun 2016 total 23,52 juta dolar AS dengan 13 kelompok komoditi terbesar. Yang tak ada diimpor tahun lalu yakni gandum-ganduman," terangnya.

Ia menjelaskan, terdapat sembilan negara importir kelompok komoditi terbesar dengan Tiongkok tercatat paling tinggi yakni 10,49 juta dolar AS.

"Disusul Korea Selatan sebesar 7,8 juta dolar AS, Filipina 5,1 juta dolar AS, India 2,53 juta dolar AS, Singapura 2,08 juta dolar AS, Thailand 1,77 juta dolar AS, dan Italia 1,3 juta dolar AS," kata Wahyudin.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tahun lalu mengaku, provinsi tersebut memiliki panjang garis pantai mencapai 2.666 kilometer.

Selain itu, lanjut Irwandi, Aceh miliki tiga sisi yang berbatasan langsung dengan laut, sehingga menjadikan provinsi ini sebagai kawasan memiliki sumberdaya kelautan yang sangat besar.

"Hal ini wajar, mengingat Aceh memiliki luas kawasan laut mencapai 295 ribu kilometer per segi dengan panjang garis pantai mencapai 2.666 kilometer," sebutnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018