Takengon (Antaranews Aceh) - Minat beli masyarakat, khususnya dari kalangan petani di Kabupaten Aceh Tengah, terhadap mobil bekas relatif tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Kepala Cabang Showroom Nala, Zainal kepada wartawan, di Takengon, Sabtu menuturkan bahwa penjualan mereka khusus untuk unit mobil bekas segala jenis bisa mencapai 26 unit per bulan.
"Rata-rata laku 20 unit perbulan. Bulan kemarin penjualan kita 26 unit, bulan Januari ada laku 24 unit," tutur Zainal.
Sementara staf showroom tersebut, Subhan, menuturkan untuk jenis mobil yang paling banyak dicari oleh masyarakat Aceh Tengah adalah jenis pick up.
Mobil jenis bak terbuka ini, kata dia, banyak digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang bisnis usaha atau untuk mengangkut hasil pertanian.
"Pick up hampir setiap hari ada yang cari. Kebanyakan yang cari memang petani. Mereka gunakan untuk angkut hasil pertanian," kata Subhan.
Menurut Subhan penjualan unit mobil bekas di showroom tersebut memang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu dikarenakan ekonomi masyarakat di daerah itu mulai membaik seiring melonjaknya harga jual kopi.
"Penjualan kita sangat tergantung pada kondisi ekonomi masyarakat. Di sini mayoritasnya petani kopi, untuk Aceh Tengah tolak ukur perekonomian masyarakat memang kopi, itu harus kita akui," tutur Subhan.
Akhir-akhir ini, kata dia, harga kopi Gayo diketahui terus melonjak naik sehingga diperkirakan ekonomi masyarakat ikut membaik yang kemudian ikut berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Namun selain dari kalangan petani kopi, kata Subhan, daya beli tinggi terhadap unit mobil bekas di showroom tersebut juga datang dari kalangan petani tebu.
"Dari Kecamatan Ketol, itu banyak yang beli unit di sini. Hampir tiap hari ada yang datang. Mereka ekonominya dari tebu, petani tebu dan holtikultura, seperti cabe, bawang. Luar biasa masyarakat di sana. Memang selama ini secara keseluruhan yang banyak beli unit itu dari kalangan petani, PNS malah jarang," tutur Subhan.
Lanjut dia, para pembeli dari kalangan petani ini umumnya juga melakukan pembayaran secara tunai untuk setiap pembelian unit mobil di showroom tersebut.
Selain mobil jenis pick up, kata Subhan, rata-rata pembelian juga menyasar mobil keluarga seperti jenis avanza dan innova.
"Kita di sini bisa bayar tunai, kredit, atau tukar tambah. Tapi umumnya pembeli di sini lebih suka bayar tunai," kata Subhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
Kepala Cabang Showroom Nala, Zainal kepada wartawan, di Takengon, Sabtu menuturkan bahwa penjualan mereka khusus untuk unit mobil bekas segala jenis bisa mencapai 26 unit per bulan.
"Rata-rata laku 20 unit perbulan. Bulan kemarin penjualan kita 26 unit, bulan Januari ada laku 24 unit," tutur Zainal.
Sementara staf showroom tersebut, Subhan, menuturkan untuk jenis mobil yang paling banyak dicari oleh masyarakat Aceh Tengah adalah jenis pick up.
Mobil jenis bak terbuka ini, kata dia, banyak digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang bisnis usaha atau untuk mengangkut hasil pertanian.
"Pick up hampir setiap hari ada yang cari. Kebanyakan yang cari memang petani. Mereka gunakan untuk angkut hasil pertanian," kata Subhan.
Menurut Subhan penjualan unit mobil bekas di showroom tersebut memang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Hal itu dikarenakan ekonomi masyarakat di daerah itu mulai membaik seiring melonjaknya harga jual kopi.
"Penjualan kita sangat tergantung pada kondisi ekonomi masyarakat. Di sini mayoritasnya petani kopi, untuk Aceh Tengah tolak ukur perekonomian masyarakat memang kopi, itu harus kita akui," tutur Subhan.
Akhir-akhir ini, kata dia, harga kopi Gayo diketahui terus melonjak naik sehingga diperkirakan ekonomi masyarakat ikut membaik yang kemudian ikut berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Namun selain dari kalangan petani kopi, kata Subhan, daya beli tinggi terhadap unit mobil bekas di showroom tersebut juga datang dari kalangan petani tebu.
"Dari Kecamatan Ketol, itu banyak yang beli unit di sini. Hampir tiap hari ada yang datang. Mereka ekonominya dari tebu, petani tebu dan holtikultura, seperti cabe, bawang. Luar biasa masyarakat di sana. Memang selama ini secara keseluruhan yang banyak beli unit itu dari kalangan petani, PNS malah jarang," tutur Subhan.
Lanjut dia, para pembeli dari kalangan petani ini umumnya juga melakukan pembayaran secara tunai untuk setiap pembelian unit mobil di showroom tersebut.
Selain mobil jenis pick up, kata Subhan, rata-rata pembelian juga menyasar mobil keluarga seperti jenis avanza dan innova.
"Kita di sini bisa bayar tunai, kredit, atau tukar tambah. Tapi umumnya pembeli di sini lebih suka bayar tunai," kata Subhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018