Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Perusahaan bergerak di bidang energi, PT Mega Power Mandiri tertarik dan menjajaki membangun pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan sampah di tempat pembuangan akhir Gampong Jawa, Banda Aceh.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan, perusahaan energi tersebut sudah menyampaikan ketertarikan membangun pembangkit listrik tenaga sampah.

"Jika investasi ini terealisasi, tentu akan menguntungkan Banda Aceh. Selain bertambahnya pasokan energi listrik, sampah-sampah di Banda Aceh bisa dimanfaatkan," kata dia.

Wali Kota menyebutkan, dari hasil pemaparan perusahaan tersebut, sampah di tempat pembuangan di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, bisa menghasilkan energi listrik mencapai dua megawatt (MW)

"Sebelumnya ada yang sudah menawarkan membangun pembangkit listrik sampah di Gampong Jawa. Mereka meminta minimal 400 ton sampah per hari. Sementara, sampah di Banda Aceh hanya 250 ton. Namun, kebutuhan ini akan dicari solusinya," ujar Aminullah Usman.

Biaya pembangunan pembangkit listrik akan akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan asal Jakarta tersebut. Sedangkan Pemerintah Kota Banda Aceh diminta menyediakan lahan dengan luas sekitar dua hektare.

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Mega Power Mandiri Djoko Susanto dalam pertemuannya dengan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyampaikan keterarikan membangun pembangkit listrik bersumber energi dari sampah.

Menurut dia, dengan produktivitas sampah masyarakat Kota Banda Aceh mencapai 250 ton per hari sudah mencukupi sebagai bahan baku untuk menghasilkan listrik sebesar dua megawatt.

"Dari 250 ton per hari ini bisa menghasilkan listrik 2 MW. Pembangunan pembangkit listrik ini nantinya juga tidak akan mengganggu apapun yang telah dibangun dan diprogramkan pemerintah kota di tempat pembuangan sampah itu," kata dia.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018