Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Lhokseumawe, Aceh mencanangkan komitmen untuk mewujudkan Lhokseumawe sebagai kota bersih menuju bebas sampah pada tahun 2025, sehingga terus berupaya mengedukasi warga untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Visi dan misi kita adalah mewujudkan Lhokseumawe bebas sampah tahun 2025,” kata Pj Wali Kota Lhokseumawe A Hanan di sela-sela Gerakan Bersih dan Peduli Sampah di Waduk Pusong, Kota Lhokseumawe, Jumat.
Dalam gerakan bersih Waduk Pusong, Pj wali kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lhokseumawe dan lintas sektor lainnya berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 16 ton, dalam durasi waktu pemungutan sampah selama tiga jam, yang dilakukan secara massal.
Baca juga: Wali Kota Lhokseumawe harap PLHUT mampu beri kemudahan bagi calon jamaah
Ia menjelaskan, gerakan bersih sampah sangat penting terus untuk dilakukan, yang telah dimulai dari titik pertama yaitu Waduk Pusong. Oleh karenanya, dirinya optimis bisa mewujudkan Lhokseumawe bebas sampah 2025, apabila mendapat dukungan dari seluruh masyarakat.
Hanan menilai, menata kebersihan memang berat. Namun, dengan dukungan dari masyarakat pasti dapat dilakukan dengan baik. Tentunya, kesadaran harus terus ditingkatkan. Dimulai dari hal kecil, seperti memindahkan duri di jalan, dan hal-hal lainnya, sehingga membuat kesadaran di tengah warga akan terus tumbuh.
“Hari ini banyak sampah yang dibersihkan sehingga menjadi kota beriman dan bersih,” ujarnya.
Pj wali kota juga minta kepada pedagang atau penjual di area Waduk Pusong untuk menjaga ketertiban, sehingga waduk tersebut dapat terjaga dengan baik serta pemandangan indah waduk bisa dinikmati oleh semua masyarakat atau wisatawan yang datang.
“Waduk ini sebenarnya adalah anugerah, tidak semua kabupaten/kota di Aceh memiliki tempat seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanal Lhokseumawe Kol Laut (P) Andi Susanto juga mengajak seluruh masyarakat kota itu untuk lebih peduli dalam menjaga lingkungan hidup. Apalagi, masyarakat yang hidup berdampingan dengan Waduk Pusong.
“Kita hidup berdampingan, dan ada Waduk Pusong yang harus dijaga dengan baik. Mari kita saling bahu membahu dan bersama-sama menjaga berbagai sisi baik ketertiban dan kebersihan,” ujarnya.
Baca juga: Korupsi RS Arun Lhokseumawe, Suaidi Yahya divonis enam tahun penjara