Tapaktuan (Antaranews Aceh) - Warga Gampong (desa) Mersak, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan digemparkan dengan kejadian pembakaran rumah dan pembacokan tiga warga secara tiba-tiba oleh Martin, Sabtu (5/5) malam.

Dari tiga warga korban pembacokan yang berlumuran darah, satu diantaranya meninggal dunia.

Anehnya lagi, pelaku yang berdomisili di Lawe Melang, setelah berhasil diciduk polisi lalu diboyong ke Mapolres Aceh Selatan, secara tiba-tiba pada dinihari juga dijemput ajal (meninggal dunia) setelah melakukan aksi maut dan brutal di Gampong Mersak.

Keuchik (kades) Gampong Mersak, Battalimus, menceritakan kronologis kejadian bermula pada Sabtu sekitar pukul 20.15 WIB pelaku Martin secara tiba-tiba mendatangi rumah Sekdes Mersak sambil menenteng satu botol air mineral berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Pelaku langsung teriak-teriak memanggil nama Sekdes.

"Dalam hitungan menit, pelaku langsung menyiramkan bensin di depan pintu rumah Sekdes lalu membakarnya. Beruntung aksi pelaku sempat dilihat oleh warga setempat. Puluhan warga Gampong Mersak langsung berlari ke rumah Sekdes untuk memadamkan kobaran api dan sebagian warga lainnya mengejar pelaku yang sudah melarikan diri," kata Battalimus saat dihubungi wartawan dari Tapaktuan, Minggu (6/5).

Meskipun kobaran api tidak sempat menghanguskan seluruh isi rumah karena cepat dipadamkan warga, tapi kerugian materil yang dialami Sekdes Mersak dampak dari pembakaran itu diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Kerusakan yang ditimbulkan antara lain, 1 unit sepeda motor honda scopy hangus terbakar, garasi bagian atap rumah dan pintu rumah bagian depan juga hangus terbakar.

Tragisnya lagi, lanjut Battalimus, saat sejumlah masyarakat mengejar hendak menangkap pelaku, dia yang bersenjata tajam jenis parang justru melakukan perlawanan.

Sambil berlari dari kejaran warga, pelaku membacok satu orang bocah yang sedang berdiri didepan rumahnya tidak jauh dari rumah Sekdes Mersak yang baru dibakarnya. Bocah bernama Paras (3) langsung meninggal dunia ditempat kejadian perkara (TKP) setelah dibacok dibagian kepala dengan bekas luka cukup besar (kepala bagian atas terbelah) sehingga tubuh korban berlumuran darah segar.

"Selain bocah, pelaku juga membacok Gadung (50) yang mengalami luka bacok sebanyak dua kali dibagian bahu. Selanjutnya Saiful (30), mengalami luka bacok di punggung sebanyak 1 kali. Kedua orang ini dibacok saat hendak menangkap pelaku," ungkap Battalimus.

arena pelaku melakukan perlawanan, aparat gampong setempat akhirnya menghubungi Polsek Kluet Tengah. Pelaku yang telah bersembunyi di rumah orang tuanya di Gampong Mersak, akhirnya tepat pukul 20.45 WIB berhasil diamankan.

Untuk menghindari amukan massa, pada malam itu juga pelaku langsung di boyong ke Mapolres Aceh Selatan di Tapaktuan.

Sedangkan dua korban pembacokan yang masih selamat masing-masing Gadung dan Saiful langsung dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan, Kluet Tengah untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Sejauh ini kami belum mengetahui motif aksi pembakaran dan pembacokan tersebut, sebab setahu kami sebelumnya antara pelaku dengan Sekdes tidak ada persoalan apa-apa. Yang lebih mengherankan lagi, tepat sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, secara tiba-tiba kami dapat kabar bahwa pelaku yang telah diamankan polisi justru meninggal dunia dengan sendirinya," ungkap Battalimus dengan nada penuh tanda tanya.

Kapolres Aceh Selatan AKBP Dedy Sadsono ST yang dimintai konfirmasi terpisah di Tapaktuan Minggu (6/5) membenarkan kejadian tersebut.

"Menurut keterangan awal dari warga setempat, pelaku ada mengidap gangguan jiwa selama ini," kata Kapolres.

Saat ditanya apakah benar pelaku secara tiba-tiba meninggal dunia setelah diamankan pada Sabtu dinihari? AKBP Dedy Sadsono juga membenarkan hal itu.

"Benar, pelaku meninggal dunia saat di rumah sakit," ujar Kapolres tanpa menjelaskan penyebab pelaku meninggal dunia.

Pewarta: Hendrik

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018