Meulaboh (Antaranews Aceh) - Kebakaran pada lahan bergambut di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh semakin meluas akibat dipicu cuaca terik memasuki musim kemarau selama beberapa hari terakhir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Barat, T Marzuki di Meulaboh, Rabu mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan data akurat mengenai luasan hektare lahan gambut yang terbakar serta pesebaran titik api.

"Saya masih di perjalanan, tim BPBD pastinya sudah dikerahkan meninjau lokasi untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan serta cara - cara penanganan," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon genggamnya.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pertama sekali ditemukan seluas satu hektare di kawasan Desa Seuneubok Tengoh, Kecamatan Arongan Lambalek, pada Senin, (4/6), personel kepolisian, BPBD serta TNI turun melakukan pemadaman bersama.

Titik api yang bisa dijangkau dipadamkan secara manual serta bantuan mobil pemadam kebakaran (damkar) pada Selasa, (5/6) sore, kemudian Rabu pagi, titik api kembali muncul dan merembes ke lahan - lahan lainnya disekitar titik pertama.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD bersama personel kepolisian dan TNI kembali melakukan operasi pemadaman pada titik api yang bisa dijangkau agar tidak semakin meluas, pemadaman titik api dibantu armada pemadam kebakaran.

"Sore ini personel dari Polsek Arongan Lambalek dikerahkan bersama BPBD melakukan upaya pemadaman kembali," kata Kapolres Aceh Barat AKBP Raden Bobby Aria Prakarsa, melalui Kabag Ops Kompol Aditya.

Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap pemilik lahan pertama yang terbakar, namun saat ini personel terkosentrasi lebih kepada upaya pemadaman titik api agar tidak meluas dan berdampak asap tebal.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ada lima titik panas terdeteksi oleh satelit di wilayah barat selatan Provinsi Aceh.

"Pagi ini, satelit mendeteksi terdapat lima titik panas di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar.

Kelima titik panas tersebut berada di wilayah Barat dan Selatan di Aceh dengan meliputi Kabupaten Nagan Raya terkosentrasi tiga titik, sedangkan dua titik panas sisanya di Kabupaten Aceh Singkil dan Kabupaten Aceh Barat.

"Selain itu, di Aceh telah masuk musim kemarau. Baik hutan maupun lahan bergambut, sangat rawan terbakar akibat kondisi kering," kata Zakaria, menerangkan.
 

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018