Banda Aceh (ANTARA) - Pakar Ilmu Tanah dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Yadi Jufri menyatakan bahwa pemotongan saluran drainase lebih praktis untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lahan gambut yang terus terjadi di Nagan Raya, Aceh.
"Bagusnya standby dengan beko, lalu dipotong arah jalannya api, sehingga tidak menjalar lagi, itu yang paling praktis," kata Yadi Jufri, di Banda Aceh, Minggu.
Yadi mengatakan, jika dengan air saja tidak akan bisa menghentikan Karhutla di Nagan Raya, sebab apinya tidak berada di permukaan, melainkan bawah tanah. Maka dari itu pemotongan saluran drainase cukup praktis.
Baca juga: Karhutla belum ganggu penerbangan ke Nagan Raya Aceh
Malah, upaya pemadaman yang saat ini dilakukan oleh BPBD dengan penyiraman air justru akan menyebabkan polusi udara.
"Lahan gambut ini terbakarnya dari bawah. Nah, kalau disiram di atas bisa menyebabkan polusi udara. Kalau disiram pun sebenarnya tidak mungkin karena tidak cukup air," ujarnya.
Pemotongan saluran drainase dinilai lebih praktis tangani karhutla di Nagan Raya, begini penjelasan pakar
Minggu, 25 Juni 2023 17:10 WIB