Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Tim Forum Konservasi Leuset (FKL) menemukan dan mengamankan ratusan jerat satwa di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) di Provinsi Aceh.

Manajer Database FKL Ibnu Hasyim di Banda Aceh, Senin, mengatakan, ratusan jerat satwa tersebut ditemukan dan diamankan sejak Januari hingga Juni 2018.

"Ada 497 jerat satwa berbagai jenis yang ditemukan dan diamankan sepanjang 2018. Jerat satwa tersebut ditemukan di KEL yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Aceh," tambahnya.

Ratusan jerat tersebut, terbanyak di KEL di Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, dan Kota Subulussalam. Selain itu juga ditemukan di KEL wilayah Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Ibnu memaparkan, jenis-jenis jerat tersebut meliputi sling atau kabel baja, tali plastik, serta jerat kandang. Ratusan jerat tersebut diduga dipasang pemburu liar untuk menangkap satwa dilindungi.

"Seperti sling atau tali dari baja, biasanya untuk menangkap satwa seperti harimau, beruang, dan lainnya. Sedangkan tali plastik, umumnya untuk menjerat hewan untuk konsumsi, seperti rusa, kijang, maupun kambing hutan. Termasuk burung," jelasnya.

Menurutnya temuan jerat satwa tersebut jumlahnya menurun dibandingkan tahun 2017. Di mana sepanjang 2017, tim FKL menemukan dan mengamankan ribuan jerat.

"Selain menemukan jerat, tim juga menemukan satwa terkena jerat, baik yang masih hidup maupun sudah mati. Namun, tim tidak menemukan pemasang jerat atau pelaku," ungkap Ibnu.

Terkait temuan jerat tersebut, ia mengatakan pihaknya sudah melaporkan kepada instansi terkait sepeti Dinas Lingkungan Hidup dam Kehutanan serta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Tim FKL akan terus meningkat patroli di Kawasan Ekosistem Leuser dan Taman Nasional Gunung Leuser guna mencegah perburuan, terutama satwa dilindungi," ungkap Ibnu Hasyim.
 

Pewarta: M.Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018