Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) mencatat hutan di kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Provinsi Aceh, sepanjang Januari - Juni 2018, mengalami kerusakan hingga 3.290 hektare.
Manager Geographic Information System (GIS) Yayasan HAkA, Agung Dwinurcahya di Banda Aceh, Selasa menyatakan, KEL merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dengan luas 2,6 juta hektare, di antaranya 2,25 juta berada di Provinsi Aceh yang tersebar di 13 kabupaten/kota.
Sebagai penyangga TNGL, KEL meliputi hutan lindung, hutan produksi, serta areal penggunaan lain atau APL, seperti perkebunan dam lainnya.
Menurut dia, luas kerusakan hutan KEL tersebut sedikit menurun dibanding periode Januari hingga Juni 2017. Pada periode itu kerusakan hutan KEL mencapai 3.780 hektare.
Agung menyebutkan, kerusakan hutan KEL tersebut dicatat berdasarkan citra satelit yang dipantau secara berkala. Kemudian, informasi tersebut digabungkan dengan data lapangan.
Ia memaparkan, kerusakan hutan KEL yang terbanyak terjadi di Kabupaten Nagan Raya dengan luas 627 hektare. Kemudian, Kabupaten Aceh Timur dengan luas 559 hektare, serta Kabupaten Gayo Lues dengan kerusakan 507 hektare.
"Sebagian besar kerusakan hutan KEL di Kabupaten Nagan Raya terjadi dalam kawasan hutan gambut Rawa Tripa yang dulunya pusat satwa dilindungi orangutan," ungkap Agung Dwinurcahya.
3.290 hektare hutan KEL rusak sepanjang 2018
Selasa, 24 Juli 2018 9:55 WIB