Indrapuri (Antaranews Aceh) - Sebanyak 161 santri dari pesantren terpadu Assalam Solidarity Islamic Boarding School, Kota Jantho, Aceh Besar alami keracunan diduga akibat setelah mengkonsumsi nasi dengan ikan tongkol, Rabu pagi.

Para santri yang keracunan langsung dirawat intensif di RSUD Aceh Besar sebanyak 83 orang dan RSU Ibnu Sina, Indapuri 3 orang. Selebihnya 75 orang hanya memperoleh perawatan di Pukesmas Kota Jantho. Hingga sore santri masih dirawat di rumah sakit dan Puskesmas tersebut.

Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. H. Husaini A Wahab, membesuk santri pesantren terpadu Assalam Solidarity Islamic Boarding School, Kota Jantho, Aceh Besar mengalami keracunan makanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Aceh Besar, Indrapuri, Rabu sore.

Saat mengunjungi korban keracunan tersebut, Wabup Husaini A Wahab kepada wartawan mengatakan, dirinya berharap kepada seluruh paramedis untuk melakukan penanganan yang tepat agar para korban bisa segera sembuh.

"Dengan izin Allah dan perawatan yang baik para santri segera sembuh serta dapat kembali belajar di pemondokan," tuturnya.

Waled Husaini sapaan akrab Wabup Aceh Besar ini, menyakini bahwa akibat keracunan ini, pelakunya tidak segaja dan tidak mengetahui bahwa ikan tersebut tidak bisa di kosumsi.

Namun demikian, Pemkab Aceh Besar akan menindak tegas bila para pihak yang bertanggung jawab untuk konsumsi makanan di pesentren tersebut. "Kita akan tindak tegas bila ada pihak yang sengaja, setelah adanya penangan oleh pihak berwajib,” tegasnya.

Para santri yang di rawat di RSUD Aceh Besar sebanyak 86 orang, semuanya menjalani perawatan intensif pada dua ruangan, satu ruangan khusus untuk pasien laki-laki dan satu lagi untuk perempuan.
 
 Para keluarga menunggu duduk disamping para pasien yang tergeletak pada puluhan kasur dalam ruangan itu. Semua telihat sedih bahkan ada yang meneteskan air mata, karena tak tahan melihat anak atau kerabatnya lemas dan tegelak.
 
Mereka semua merupakan korban keracunan, akibat memakan makanan yang disediakan pada pasatren yang beralamat di Kota Jantho tersebut.
 
Menurut informasi, secara bersamaan mereka mengalami keracunan saat akan mengikuti sebuah acara pada pesatren itu. Semuanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Pada pagi hari, kami semua makan nasi dengan  ikan tongkol. Setelah itu semuanya berkumpul pada masjid pasatren. Tiba-tiba perut saya mual dan keluar muntah. Setelah itu saya duduk dan tidak tahu lagi karena kepala pusing,” ungkap M Aska salah seorang pasien yang sedang dirawat pada RSUD tersebut.
 
Setelah itu, sebutnya ia baru sadar sudah berada di rumah sakit dan melihat semua teman santri lainnya sama juga di rawat. “Saya sadar setelah tiba disini dan melihat juga ada kawan. Saya tanya sama abang, katanya saya keracunan,” ujarnya..
 
Dokter piket RSUD Aceh Besar, dr Andalus mengatakan, para pasien itu tiba pada rumah sakit sekitar pada  pukul 11.30 WIB mereka semua merupakan pasien keracunan makanan.

 "Pasien yang dibawa ke IGD RSUD Aceh Besar, umumnya mengeluh pusing, muntah, sesak napas, dan gatal-gatal dan kemungkinan santri ini keracunan ikan tongkol saat makan pagi tadi,"  bebernya.
 
Kepala Dinas Sosial Aceh Besar, Jakfar SP saat mendampingi Wabup Aceh Besar mengatakan, pada pasatren itu dihuni oleh 210 pasien, yang terkena keracunan sebanyak 162 orang.

Sedangkan yang harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Aceh Besar sebanyak 83 orang dan RSU Ibnu Sina, Indapuri 3 orang. Selebihnya 75 orang hanya memperoleh perawatan di Pukesmas Kota Jantho.

“Hanya santri, tidak ada dewan guru yang keracunan karena ikan tongkol. Saat ini, semuanya lagi mendapat perawatan. Mereka yang dirawat di Pukesmas tidak begitu parah sorenya semua sudah diboleh pulang,” katanya.

Terkait keracunan di pesanten binaan Dinsos Aceh Besar tersebut, pihaknya akan memanggil pengelola pesantren untuk meminta informasi perihal keracunan yang dialami santri tersebut.

"Sample makanan yang di makan para santri pagi tersebut sudah di ambil pihak Dinas Kesehatan untuk pemeriksaan. Insya Allah bisa kita ketahui penyebabnya," pungkas Jakfar.

Sebelumnya kata Kadis Sosial tersebut, Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali dan Sekdakab Aceh Besar juga menyempatkan mengunjungi santri korban keracunan di RSUD Aceh Besar.

"Keduanya dalam kunjungan itu juga memberikan motivasi kepada korban dan keluarga, dan Insya Allah dengan penanganan oleh para medis korban akan segera sembuh," demikian Jakfar.

Pewarta: Sudirman

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018