Aceh Singkil (Antaranews Aceh) - Abrasi yang terus menggerus Pantai Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh memaksa sejumlah pedagang di sepanjang pantai berpindah tempat untuk meneruskan kegiatan ekonomi mereka.
"Pondok - pondok tempat peristirahatan yang disewakan kepada setiap pengunjung telah empat kali berpindah selama abrasi pantai dalam kurun waktu sebulan terakhir ini," kata salah seorang pedagang setempat, Samsul, di Singkil, Rabu.
Samsul, adalah salah seorang pengusaha wahana permainan anak dan pemilik warung di Pantai Pulosarok, ia mengatakan abrasi yang terjadi sebulan terakhir telah memaksa puluhan pondok - pondok pindah jauh dari bibir pantai berkali - kali.
Ungkap Samsul, setiap sekali pindah tempat berjarak sekitar empat meter lebih, sehingga diperkirakan abrasi telah mengikis 16 meter hingga 20 meter di sebahagian garis pantai yang diapit Pelabuhan Fery PT ASDP dan Pelabuhan Barang.
"Hempasan ombak yang paling kuat sehingga menyebabkan abrasi tepat di tengah - tengah kawasan pantai pariwisata. Menyebabkan tanggul terbuat dari karung goni berisi pasir sebagiannya telah rusak," ujarnya lagi.
Dikatakannya, karung kain berisi pasir sisa pembangunan kontruksi BRR di sepanjang pantai yang membendung pecahan gelombang dan ombak, kalau tidak ada kemungkinan ombaki sudah memecah di jalan dua jalur dan mengikis Danau Belibis.
Samsul menjelaskan, keadaan sudah mulai stabil, abrasi akibat pecahan ombak sudah mulai terhenti, namun bila kembali pasang besar, diperkirakan abrasi akan terus berlanjut bila tidak segera ditangani.
"Bila tidak cepat ditangani, abrasi akan terus berlanjut mengikis pantai dan mengancam pengusaha wahana dan pedagang warung - warung masyarakat kecil,"lanjutnya.
Dirinya dengan beberapa pengusaha warung yang berada disepanjang garis pantai Pulo Sarok, sudah melaporkan permasalahan abrasi ini kepihak pemerintahan daerah, seperti ke anggota DPRK Aceh Singkil, yang diharapkan segera ditangani melalui loby politik.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Pondok - pondok tempat peristirahatan yang disewakan kepada setiap pengunjung telah empat kali berpindah selama abrasi pantai dalam kurun waktu sebulan terakhir ini," kata salah seorang pedagang setempat, Samsul, di Singkil, Rabu.
Samsul, adalah salah seorang pengusaha wahana permainan anak dan pemilik warung di Pantai Pulosarok, ia mengatakan abrasi yang terjadi sebulan terakhir telah memaksa puluhan pondok - pondok pindah jauh dari bibir pantai berkali - kali.
Ungkap Samsul, setiap sekali pindah tempat berjarak sekitar empat meter lebih, sehingga diperkirakan abrasi telah mengikis 16 meter hingga 20 meter di sebahagian garis pantai yang diapit Pelabuhan Fery PT ASDP dan Pelabuhan Barang.
"Hempasan ombak yang paling kuat sehingga menyebabkan abrasi tepat di tengah - tengah kawasan pantai pariwisata. Menyebabkan tanggul terbuat dari karung goni berisi pasir sebagiannya telah rusak," ujarnya lagi.
Dikatakannya, karung kain berisi pasir sisa pembangunan kontruksi BRR di sepanjang pantai yang membendung pecahan gelombang dan ombak, kalau tidak ada kemungkinan ombaki sudah memecah di jalan dua jalur dan mengikis Danau Belibis.
Samsul menjelaskan, keadaan sudah mulai stabil, abrasi akibat pecahan ombak sudah mulai terhenti, namun bila kembali pasang besar, diperkirakan abrasi akan terus berlanjut bila tidak segera ditangani.
"Bila tidak cepat ditangani, abrasi akan terus berlanjut mengikis pantai dan mengancam pengusaha wahana dan pedagang warung - warung masyarakat kecil,"lanjutnya.
Dirinya dengan beberapa pengusaha warung yang berada disepanjang garis pantai Pulo Sarok, sudah melaporkan permasalahan abrasi ini kepihak pemerintahan daerah, seperti ke anggota DPRK Aceh Singkil, yang diharapkan segera ditangani melalui loby politik.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018