Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, neraca perdagangan di provinsi tersebut sepanjang Agustus 2018 mengalami surplus sebesar 7,18 juta dolar AS.
Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, nilai ekspor provinsi terletak paling Barat ini selama Agustus tahun ini mencapai 14,04 juta dolar AS, sedangkan impor 6,86 juta dolar AS.
"Bila digabung semuanya, maka Aceh masih mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 7,18 juta dolar AS," katanya.
Namun, lanjut dia, jika dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya, maka terjadi penurunan sebesar 30,54 persen. Meski di Juli 2018 tetap mengalami surplus.
Jika dirinci lagi, maka impor lewat pelabuhan di Aceh pada bulan Agustus menyentuh 14,04 juta dolar AS, atau meningkat sebesar 19,82 persen dibandingkan Juli 2018 sebesar 11,72 juta dolar AS.
"Ini terjadi akibat meningkatnya permintaan batubara ke tiga negara di Asia, yakni India, Tiongkok, dan Thailand dengan total 13,55 juta dolar AS, dari total nilai ekspor selama Agustus," terang dia.
Sedangkan nilai impor ke Aceh yang mencapai 6,86 juta dolar AS atau tumbuh sebesar 394,43 persen di bulan Juli 2018 tercatat senilai 1,37 juta dolar AS.
"Impor Aceh di Agustus 2018 didomiasi mesin/peralatan listrik dari Jerman tercatat Rp6,2 juta dolar AS di antaranya dari nilai total impor," ungkapnya.
"Dengan demikian, terjadi persentase perubahan neraca perdagangan year on year (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) tumbuh sebesar 528,65 persen," ucap Wahyudin.
Presiden Joko Widodo bulan lalu mengatakan, ekspor dan investasi menjadi dua hal penting atau kunci dalam memperkuat fundamental perekonomian Indonesia.
"Kalau itu bisa kita lakukan, ekspornya meningkat, sehingga defisit neraca perdagangan bisa kita selesaikan. Defisit transaksi berjalan kita, current account defisit bisa kita selesaikan," kata Jokowi.
Menurut Presiden, dirinya telah memerintahkan menteri di bidang ekonomi untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan selama 1 tahun.
Dengan peningkatan ekspor, maka devisa negara akan meningkat dan neraca perdagangan makin stabil, jelas Jokowi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018