Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan, terdapat empat dusun di satu gampong atau desa mengalami kebanjiran setinggi hampir setengah meter akibat tanggul sungai setempat jebol di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin, mengatakan, banjir ini terjadi karena hujan turun dengan derasnya, sehingga seratusan lebih kepala keluarga terkena dampak di empat dusun di Gampong Gelung, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
"Sedikitnya 170 kepala keluarga menjadi korban akibat tanggul jebol di empat dusun, yakni Tani, Pasar Putus, Pertemuan, dan Suka Jadi. Ketinggian debit air rata-rata 30 sampai 45 centimeter," katanya.
Hingga kini, lanjut dia, ketinggian air masih bertahan di lokasi tersebut karena hujan yang terus menerus mengguyur dan menyebabkan naiknya debit air dari hulu ke hilir sungai yang berada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara itu.
Padahal sebelumnya beberapa personel dari instansi terkait di Aceh Tamiang, telah memperbaiki tanggul yang pecah ini dengan membuat tanggul darurat di lokasi Gampong Gelung tepatnya tanggal 25 September 2018.
"Namun dini hari tadi sekitar pukul 4.00 WIB BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, kembali dikejutkan tanggul pecah oleh keterangan dari datuk setempat," terang dia.
"Tim lapangan terdiri dari unsur BPBD, SAR, TNI/Polri, dan kecamatan, sudah turun kelapangan. Mereka melakukan koordinasi bersama datuk setempat untuk melakukan berbagai penanganan," tegas Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh, telah mengingatkan, agar semua wilayah di provinsi paling Barat di Indonesia tersebut untuk mewaspadai hujan dan petir.
"Waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, dan angin kencang di barat-selatan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018