Lhokseumawe, (Antaranews Aceh) - Bandar Udara Malikussaleh, Aceh Utara, Provinsi Aceh, memiliki peran penting terhadap pertumbuhan dan akselerasi perekonomian di daerah.
“ Peranan Bandara Malikussaleh sebagai bagian dari transportasi udara memberikan rangsangan dalam perkembangan perekonomian serta mengindentifikasi potensi ekonomi yang berkaitan dengan keberadaan bandar udara,” ungkap Yufrizal, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Selasa.
Dijelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, PDRB Provinsi Aceh, sampai dengan triwulan II tahun 2018 tumbuh 5.74 persen secara Year On Year (yoy), jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 3.26 persen (yoy).
“ Pertumbuhan ini lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 5. 27 persen (yoy). Pencapaian tersebut merupakan peluang bagi Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara serta pelaku usaha dalam mendorong akselerasi perekonomian daerah,” ujar Yufrizal.
Apalagi dengan adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, maka keberadaan bandara Malikussaleh menjadi sangat penting dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi di daerah.
“Prospek pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe dan sekitarnya cukup besar, mengingat adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Namun salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan peran bandara Malikussaleh sebagai pintu masuk dan keluar aktivitas ekonomi daerah,” terang Yufrizal.
Oleh karena itu, keberadaan Bandara Malikussaleh serta KEK Arun Lhokseumawe, menjadi sebuah akselerasi ekonomi sekaligus menjadi stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah pantai utara Aceh dan sekitarnya.
“ Karena seperti diketahui, keberadaan bandar udara menjadi salah satu pendukung. Baik sebagai pintu masuk dan juga terhadap kelancaran berbagai kegiatan dan jasa serta lain sebagainya. Sehingga keberadaannya harus menjadi perhatian dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sebagai sarana akses transportasi,” pungkas Kepala KPw BI Lhokseumawe.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
“ Peranan Bandara Malikussaleh sebagai bagian dari transportasi udara memberikan rangsangan dalam perkembangan perekonomian serta mengindentifikasi potensi ekonomi yang berkaitan dengan keberadaan bandar udara,” ungkap Yufrizal, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Selasa.
Dijelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, PDRB Provinsi Aceh, sampai dengan triwulan II tahun 2018 tumbuh 5.74 persen secara Year On Year (yoy), jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 3.26 persen (yoy).
“ Pertumbuhan ini lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 5. 27 persen (yoy). Pencapaian tersebut merupakan peluang bagi Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara serta pelaku usaha dalam mendorong akselerasi perekonomian daerah,” ujar Yufrizal.
Apalagi dengan adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, maka keberadaan bandara Malikussaleh menjadi sangat penting dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi di daerah.
“Prospek pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe dan sekitarnya cukup besar, mengingat adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Namun salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengoptimalkan peran bandara Malikussaleh sebagai pintu masuk dan keluar aktivitas ekonomi daerah,” terang Yufrizal.
Oleh karena itu, keberadaan Bandara Malikussaleh serta KEK Arun Lhokseumawe, menjadi sebuah akselerasi ekonomi sekaligus menjadi stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah pantai utara Aceh dan sekitarnya.
“ Karena seperti diketahui, keberadaan bandar udara menjadi salah satu pendukung. Baik sebagai pintu masuk dan juga terhadap kelancaran berbagai kegiatan dan jasa serta lain sebagainya. Sehingga keberadaannya harus menjadi perhatian dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sebagai sarana akses transportasi,” pungkas Kepala KPw BI Lhokseumawe.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018