Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah menyatakan dana rehabilitasi tanaman kopi di kabupaten tersebut diperoleh dari berbagai sumber pendanaan pada 2019.
"Kita akan berupaya agar rehabilitasi tanaman kopi yang saat ini ada sekitar lima ribuan di Kabupaten Aceh Tengah bersumber dari APBD setempat dan juga dari provinsi dan pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Juanda di Takengon, Rabu.
Ia menjelaskan rehabilitasi tanaman kopi yang ada di kabupaten penghasil kopi gayo terbaik dengan cita rasa khas tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi kopi milik petani.
Menurut dia, untuk rehabilitas tersebut tidak dapat ditanggung sepenuhnya melalui APBD Kabupaten Aceh Tengah, sehingga perlu adanya dukungan dari anggaran provinsi dan juga dari APBN serta kalangan swasta.
"Kami juga akan mengajak koperasi yang ada di Aceh Tengah untuk ikut berpartisipasi dalam mengambil peran rehabilitasi tanaman kopi sehingga swasta juga ikut serta dalam peningkatan produksi kopi," katanya.
Ia mengatakan peningkatan produksi kopi milik petani di kabupaten berhawa dingin tersebut juga akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah setempat di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Pertanian daerah setempat menargetkan produksi komoditas kopi di kawasan tersebut ditargetkan mencapai 800 kilogram per hektare pada tahun 2018.
"Kita tergetkan produksi kopi pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya 774 kilogram per hektare pada tahun 2017 dapat menjadi 800 kilogram per hektare tahun ini," katanya.
Ia menyebutkan Kabupaten Aceh Tengah miliki lahan kopi seluas 46 ribu hektare yang terdiri dari sekitar lima ribu hektare tanaman tua dan 41 ribu hektare lainnya merupakan tanaman produktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Kita akan berupaya agar rehabilitasi tanaman kopi yang saat ini ada sekitar lima ribuan di Kabupaten Aceh Tengah bersumber dari APBD setempat dan juga dari provinsi dan pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Juanda di Takengon, Rabu.
Ia menjelaskan rehabilitasi tanaman kopi yang ada di kabupaten penghasil kopi gayo terbaik dengan cita rasa khas tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi kopi milik petani.
Menurut dia, untuk rehabilitas tersebut tidak dapat ditanggung sepenuhnya melalui APBD Kabupaten Aceh Tengah, sehingga perlu adanya dukungan dari anggaran provinsi dan juga dari APBN serta kalangan swasta.
"Kami juga akan mengajak koperasi yang ada di Aceh Tengah untuk ikut berpartisipasi dalam mengambil peran rehabilitasi tanaman kopi sehingga swasta juga ikut serta dalam peningkatan produksi kopi," katanya.
Ia mengatakan peningkatan produksi kopi milik petani di kabupaten berhawa dingin tersebut juga akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah setempat di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Pertanian daerah setempat menargetkan produksi komoditas kopi di kawasan tersebut ditargetkan mencapai 800 kilogram per hektare pada tahun 2018.
"Kita tergetkan produksi kopi pada tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya 774 kilogram per hektare pada tahun 2017 dapat menjadi 800 kilogram per hektare tahun ini," katanya.
Ia menyebutkan Kabupaten Aceh Tengah miliki lahan kopi seluas 46 ribu hektare yang terdiri dari sekitar lima ribu hektare tanaman tua dan 41 ribu hektare lainnya merupakan tanaman produktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018