Pekanbaru (Antara) - Peristiwa kebakaran lahan atau hutan yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Provinsi Riau, mengakibatkan kabut asap mencemari udara di Riau semakin luas dan pekat.

Seperti terpantau ANTARA di Pekanbaru, Kamis Pagi, kabut asap masih pekat mencemari udara di berbagai kawasan perumahan, hingga perkantoran di tengah kota.

Sementara itu di wilayah Kabupaten Bengkalis, kabut asap tampak pekat karena peristiwa kebakaran lahan atau hutan yang terjadi di daerah ini terus meluas.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Siak, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Kota Dumai serta sejumlah wilayah lainnya di Riau.

Badan Meteorologi Klimatorologi Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap telah mencemari udara di sebagian wilayah Riau sejak satu pekan terakhir.

"Kepulan asap yang terlihat di atas Kota Pekanbaru pada pagi dan sore hari itu memang asap, bukan awan," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami.

Ia mengatakan, kabut asap itu berasal dari sejumlah titik api (hotspot) yang saat ini mulai banyak ditemukan di beberapa kabupaten/kota di Riau. Hasil pantauan satelit NOAA 18, kata Sanya, diketahui titik api itu telah menyebar dan jumlahnya terus bertambah.

"Bahkan sedikitnya 7 titik api ditemukan di areal beberapa perusahaan perkebunan sawit berskala besar di Riau," katanya.

Peristiwa kebakaran lahan di Riau, menurut dia, dipicu oleh cuaca panas yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Ditambah lagi minimnya kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan di saat musim kemarau.


Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2014

Pewarta:

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014