Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Meski Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) mengklaim sudah menurunkan harga tiket pesawat udara mencapai 60 persen dari total harga batas atas, namun harga tiket pesawat terbang berjadwal Wings Air tujuan Meulaboh-Medan atau sebaliknya melalui Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, hingga kini masih tinggi.
Penelusuran yang dilakukan Antara melalui aplikasi pembeliat tiket di smartphone, Jumat (18/1) harga jual tiket terendah untuk sekali terbang menggunakan pesawat yang merupakan anak usaha Lion Air tersebut dijual seharga Rp778 ribu untuk sekali terbang.
Sedangkan penerbangan dari Medan ke Nagan Raya (Meulaboh) dijual seharga Rp853 ribu untuk sekali terbang.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan harga jual tiket Banda Aceh-Medan yang menggunakan pesawat jenis Boeing dengan harga terendah Rp490 ribuan untuk sekali terbang.
Pelaksana Harian Kepala Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Rusman yang ditanyai Antara, membenarkan bahwa saat ini harga jual tiket pesawat Wings Air dari bandara setempat dengan tujuan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara masih dijual dengan harga tinggi di kisaran Rp778 ribu hingga Rp900 ribuan untuk sekali terbang.
"Memang saat ini harga tiket sangat tinggi, banyak calon penumpang yang mengeluh," kata Rusman.
Penyebab tingginya harga jual tiket tersebut diduga lantaran saat ini di bandara setempat hanya dilayani oleh satu maskapai berjadwal yakni Wings Air.
Karena hanya dilayani oleh satu pesawat saja, pihaknya menduga bisa saja menjual harga tiket dari kelas menengah ke atas berkisar antara Rp700 ribuan hingga Rp900 ribuan untuk sekali terbang.
Meski pihaknya sudah sering menanyakan mengapa harga tiket masih dijual dengan harga tinggi, namun petugas Wings Air yang bertugas di loket bandara mengaku keputusan harga jual tiket tersebut merupakan keputusan dari manajemen Lion Air di pusat.
Rusman mengakui dampak dari tingginya harga jual tiket tersebut berdampak pada penurunan jumlah calon penumpang yang akan terbang dari Nagan Raya.
"Penurunan calon penumpang mencapai 50 persen," tambahnya.
Selain itu, dampak dari tingginya harga jual tiket pesawat di bandara ini juga berdampak pada penerimaan di bandara khususnya dari sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti biaya pendaratan, airport tax dan biaya lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap harga jual tiket pesawat berjadwal rute Nagan Raya-Medan atau pun sebaliknya dapat diturunkan, sehingga jumlah calon penumpang yang akan menggunakan jasa pesawat udara dari bandara setempat kembali bergairah dan mengalami peningkatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Penelusuran yang dilakukan Antara melalui aplikasi pembeliat tiket di smartphone, Jumat (18/1) harga jual tiket terendah untuk sekali terbang menggunakan pesawat yang merupakan anak usaha Lion Air tersebut dijual seharga Rp778 ribu untuk sekali terbang.
Sedangkan penerbangan dari Medan ke Nagan Raya (Meulaboh) dijual seharga Rp853 ribu untuk sekali terbang.
Kondisi itu berbanding terbalik dengan harga jual tiket Banda Aceh-Medan yang menggunakan pesawat jenis Boeing dengan harga terendah Rp490 ribuan untuk sekali terbang.
Pelaksana Harian Kepala Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Rusman yang ditanyai Antara, membenarkan bahwa saat ini harga jual tiket pesawat Wings Air dari bandara setempat dengan tujuan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara masih dijual dengan harga tinggi di kisaran Rp778 ribu hingga Rp900 ribuan untuk sekali terbang.
"Memang saat ini harga tiket sangat tinggi, banyak calon penumpang yang mengeluh," kata Rusman.
Penyebab tingginya harga jual tiket tersebut diduga lantaran saat ini di bandara setempat hanya dilayani oleh satu maskapai berjadwal yakni Wings Air.
Karena hanya dilayani oleh satu pesawat saja, pihaknya menduga bisa saja menjual harga tiket dari kelas menengah ke atas berkisar antara Rp700 ribuan hingga Rp900 ribuan untuk sekali terbang.
Meski pihaknya sudah sering menanyakan mengapa harga tiket masih dijual dengan harga tinggi, namun petugas Wings Air yang bertugas di loket bandara mengaku keputusan harga jual tiket tersebut merupakan keputusan dari manajemen Lion Air di pusat.
Rusman mengakui dampak dari tingginya harga jual tiket tersebut berdampak pada penurunan jumlah calon penumpang yang akan terbang dari Nagan Raya.
"Penurunan calon penumpang mencapai 50 persen," tambahnya.
Selain itu, dampak dari tingginya harga jual tiket pesawat di bandara ini juga berdampak pada penerimaan di bandara khususnya dari sektor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti biaya pendaratan, airport tax dan biaya lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap harga jual tiket pesawat berjadwal rute Nagan Raya-Medan atau pun sebaliknya dapat diturunkan, sehingga jumlah calon penumpang yang akan menggunakan jasa pesawat udara dari bandara setempat kembali bergairah dan mengalami peningkatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019