Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) minta pemerintah mengawasi ketat moda transportasi lebaran, baik kapal laut, pesawat udara, dan angkutan darat, sehingga operasionalnya tidak merugikan masyarakat.
"Pengawasan secara ketat itu, di antaranya harga tiket, penerapan protokol kesehatan hingga kelayakan armada, sehingga benar-benar memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan umum," kata Ketua YARA Safaruddin di Banda Aceh, Kamis.
Terkait moda transportasi udara, kata Safaruddin, saat ini banyak masyarakat mengeluhkan harga tiket pesawat yang dinilainya sangat mahal sepanjang sejarah.
"Seperti yang dilihat aplikasi penjualan tiket daring, harga tiket pesawat Jakarta-Banda Aceh mencapai Rp10 juta lebih. Di sinilah peran pemerintah dalam mengawasi moda angkutan umum," kata Safaruddin.
Oleh karena itu, Safaruddin meminta pemerintah sebagai pengawas dan pembuat regulasi agar memberikan sanksi tegas jika ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan dengan mahalnya harga tiket pesawat tersebut.
"Harga tiket itu sudah diatur pemerintah dengan tarif tertinggi sekian rupiah, ini harus diawasi. Dan jika ada yang melanggar maka beri sanksi tegas. Dan pengawasan juga harus dilakukan untuk moda transportasi laut dan darat," kata Safaruddin menambahkan.
Khusus transportasi darat, kata Safaruddin, agar pemerintah dan kepolisian harus melakukan tes urine serta pembinaan secara rutin, sehingga para sopir tidak sampai ugal-ugalan di jalan raya yang bisa mengancam keselamatan pengguna jasa.
"Pengawasan tersebut untuk memastikan pelayanan moda transportasi tidak merugikan masyarakat. Apalagi di saat mudik lebaran, jangan ada pihak mengambil keuntungan memanfaatkan masyarakat pulang kampung," kata Safaruddin.
YARA minta Pemerintah awasi ketat moda angkutan lebaran
Kamis, 28 April 2022 17:11 WIB