Meulaboh (Antaranews Aceh) - Kantor Imigrasi Kelas II Non-Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mulai melayani pemohon paspor melalui Aplikasi Pendaftaran Antrean Paspor (APAPO) yang telah diluncurkan.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Meulaboh Imam Santoso, di Meulaboh, Jumat, mengatakan APAPO merupakan pembaruan dari aplikasi lama yakni "Antrean Paspor" yang diluncurkan Ditjen Imigrasi RI untuk mempermudah pelayanan di Indonesia.

"Masyarakat hanya harus mengunduh aplikasi APAPO di playtore smartphone, kemudian register dan langsung dapat menentukan jadwal pertemuan dengan petugas layanan Kantor Imigrasi di mana pun," katanya dalam pesan tertulis diterima wartawan.

Imam Santoso menyampaikan, aplikasi tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Meulaboh, karena cakupan wilayah kerja secara geografis membawahi delapan kabupaten/kota di barat selatan Provinsi Aceh.

Setelah dirilis aplikasi online ini, dinilai sangat membantu masyarakat dalam mempermudah pengurusan dokumen paspor, apalagi bagi masyarakat yang berdomisili jauh dari kantor Imigrasi Meulaboh yang berada di Kabupaten Aceh Barat.

"Jarak tempuh masyarakat dari Subulussalam atau Singkil untuk ke Meulaboh butuh waktu sampai beberapa jam dan butuh biaya perjalanan darat. Karena itu harus ada kepastian, aplikasi ini bisa memberikan kepastian itu untuk masyarakat," katanya lagi.

Cakupan wilayah kerja Imigrasi Meulaboh meliputi Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya (Abdya) Simeulue, Nagan Raya, Aceh Barat dan Kabupaten Aceh Jaya, daerah ini semuanya berada di kawasan pesisir Aceh.

Imam Santoso menjelaskan beragam kondisi kemampuan sumber daya manusia masyarakat di wilayah kerjanya, terutama yang berasal dari daerah pelosok yang memiliki keperluan untuk ke luar negeri dan dilayani pengurusan paspor.

"Ada masyarakat kita belum begitu paham fungsi dari dokumen paspor. Karena itu kami juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga dokumen resmi itu tidak hanya sekadar dimiliki, tapi juga diketahui manfaat dan penggunaannya," kata Imam pula.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan diluncurkan aplikasi ini sangat membantu pihaknya, apalagi hingga saat ini jumlah pengurus paspor tercatat mengalami peningkatan cukup drastis karena banyak warga yang memilih melakukan penerbangan ke luar negeri.

Masyarakat tujuan dari Aceh ke Jakarta, namun karena harga tiket pesawat Aceh-Jakarta dalam beberapa pekan terakhir melonjak tinggi, masyarakat membeli tiket ke luar negeri, seperti Malaysia, kemudian baru ke Jakarta dengan harga lebih murah.

Imigrasi Meulaboh mencatat selama Januari 2019 berjalan, terdata 866 pemohon paspor dan didominasi ke Malaysia, sementara pada hari normal biasanya setiap bulan hanya menerima rata-rata 450 pemohon paspor.

"Selama satu bulan berjalan ini terjadi peningkatan 50 persen dari bulan-bulan sebelumnya, tidak menutup kemungkinan ke depan juga akan lebih banyak pemohon dengan ada kemudahan APAPO ini," demikian Imam Santoso.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019