Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mengadakan workshop pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, guna meningkatkan sinergitas semua pihak dalam penanganan bencana penyebab kabut asap tersebut.

"Kebakaran lahan dan hutan di Indonesia termasuk isu Internasional, Indonesia dikatakan sebagai negara pengekspor asap. Apresiasi kami terhadap TNI/ Polri yang telah membantu dalam setiap penanggulangan bencana kebakaran," ucap Kepala pelaksana BPBA H T Ahmad Dadek di Meulaboh, Kamis.

Ia menyampaikan, kegiatan ini sudah sesuai dengan jadwal kalender nasional, bahwa puncak karhutla pada bulan April - Agustus 2019.

BPBA telah melaksanakan beberapa upaya sosialisasi tentang bahaya kebakaran, di antaranya dengan pemasangan spanduk, baliho dan melalui media sosial serta sosialisasi tentang tuntutan hukum atas pembakar hutan.

"Tahun ini kami sudah melakukan pembelanjaan dengan nilai Rp3 miliar untuk membeli pompa enggine. Ini sebagai bentuk langkah upaya mencegah karhutla di Provinsi Aceh, tentunya bersama sejumlah pihak terkait," ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan, ada beberapa kategori penanggulangan bencana kebakaran, pertama penanggulangan bencana permukiman merupakan tanggung jawab BPBD, kemudian karhutla seharusnya ini merupakan tanggungjawab Dinas Kehutanan Aceh.

Wakil Bupati Aceh Barat Banta Puteh Syam, dalam sambutannya menyampaikan daerah setempat sebagai daerah rawan bencana karhutla sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia dan faktor lainnya.

Dengan memanfaatkan teknologi, penaggulangan bencana mutlak dilaksanakan, karena bencana alam semakin meningkat, khususnya sumber daya manusia, perlu melakukan tindakan preventif untuk mencegah risiko bencana, ujarnya.

Banta Puteh, menyarankan perlu dilakukan koordinasi antar instansi, untuk siap melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, dalam rangakaian kegiatan ini, dapat merumuskan upaya mencegah terjadinya bencana diwilayah Aceh.

"Khususnya wilayah barat selatan Aceh yang rentan terjadinya kebakaran lahan dan hutan, dan harapan kami dengan terselenggara kegiatan ini, dapat membentuk dan bahu membahu menangani kebakaran lahan dan hutan di Propinsi Aceh," pungkasnya.

Workshop ini diikuti oleh BPBD Kabupaten Aceh Barat, BPBD Nagan Raya dan unsur dari Kodam Iskandar Muda (IM), Polda Aceh, Bappeda Aceh, dan instansi terkait lainnya dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang.

Turut hadir Komandan Korem 012/TU Kolonel Inf Aswardi, S.E, Dandim 0105/ Aceh Barat, Letkol Kav Nurul Diyanto, Dandim 0116/ Nagan Raya, Letkol Kav Nanak Yuliana, perwakilan personel TNI/ Polri Se - Barat Selatan Aceh, dan petugas damkar.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019