Banda Aceh, 26/2 (Antara) - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, meminta PT Lafarge Cement Indonesia dapat membantu mengatasi kekurangan energi yang terjadi di daerah ini.
"Kami minta manajemen PT LCI dapat mendistribusikan kelebihan listrik di perusahaan tersebut untuk membantu kekurangan energi yang terjadi di Aceh," katanya, saat menerima Chief Executive Officer (CEO) PT LCI, Antony Ricolfi, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu.
Gubernur Zaini mengatakan, PT LCI memiliki pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang mampu menghasilkan daya listrik 33 Mega Watt, dan dari kebutuhan daya energi untuk operasional perusahaan tersebut terdapat kelebihan sekitar 10 hingga 13 MW yang siap dijual kepada PT PLN untuk memenuhi kebutuhan energi.
"Kami berharap PT LCI dan PT PLN dapat segera menemukan formulasi yang tepat atas adanya kelebihan energi yang akan dijual perusahaan tersebut ke PLN," kata Zaini yang didampingi Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar.
Zaini mengatakan, Pemerintah Aceh saat ini juga sedang mengupayakan pemenuhan kebutuhan listrik daerahnya dengan mengoptimalkan sumber-sumber energi alternatif, seperti hidro dan panas bumi.
Dia menyebutkan, potensi panas bumi yang dimiliki Aceh mencapai 1.115 Mwe, sedangkan listrik hidro mencapai 1,482.50 MW.
Dua wilayah potensi panas bumi (geothermal) yang direncanakan dikembangkan menjadi pembangkit listrik, yaitu Seulawah Agam (1x55 MW) sedang dalam proses persiapan lelang, dan Jaboi Sabang (2x7 MW) dalam tahap eksplorasi.
Sedangkan potensi listrik hidro saat ini yang sedang dikembangkan dan dalam proses konstruksi adalah PLTA Peusangan (2x43 MW).
Zaini mengatakan, optimalisasi pemanfaatan sumber energi alternatif tersebut selain dapat mengatasi krisis listrik, juga berpotensi menjadikan Aceh sebagai daerah penghasil energi listrik yang dapat disalurkan untuk daerah-daerah lainnya.
"Kami berharap pada tahun 2015, geothermal bisa menjadi tambahan energi baru di Aceh, karena dilihat dari aspek lingkungan pembangkit panas bumi itu sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan emisi gas serta dapat diproduksi secara berkelanjutan," katanya lagi.
Country CEO PT LCI Antony Ricolfi menyatakan, saat ini pihaknya sedang bernegosiasi dengan PT PLN menyangkut kecocokan harga atas energi yang akan dijual dari perusahaan produsen semen tersebut.
"Kalau harganya sudah cocok, nanti kami akan bicarakan lebih lanjut bagaimana sistem konektingnya," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa hal tersebut bukan subsidi penuh, tapi bantuan komersial dengan harga relatif lebih murah.

Pewarta: Pewarta : Muhammad Ifdhal

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014