Aksi Cepat Tanggap (ACT) menargetkan akan mendistribusikan sekitar 1.000 ekor hewan kurban baik jenis sapi maupun kambing yang merupakan hasil pengumpulan dari masyarakat, dan berbagai mitra ke seluruh wilayah Aceh di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah/ tahun ini.
"Jumlah hewan kurban tahun ini yang kita targetkan 1.000 ekor, mudah-mudahan dapat tercapai," kata Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Jumat (26/7).
Ia menjelaskan, pihaknya dewasa ini telah siap dalam menerima hewan kurban terutama dari masyarakat baik dari Aceh maupun luar provinsi hingga satu hari sebelum pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan hari raya kurban.
Demi mempermudah masyarakat dalam merealisasikan kurbannya tahun ini, maka ACT menetapkan telah harga hewan jenis sapi sebesar Rp11,55 juta per ekor, dan kambing Rp1,65 per ekor yang bakal didistribusikan tidak cuma di provinsi tersebut, akan tetapi hingga ke-50 negara.
Khusus harga hewan kurban di negara konflik, seperti Palestina dan Suriah terdapat tiga jenis, yakni domba Rp4,5 juta per ekor, unta Rp27,5 juta per ekor, dan sapi Rp33,25 juta.
Ia mengaku, penyembelihan hewan kurban di Aceh bakal dilaksanakan pada dua titik yang juga bakal dihadiri mitra-mitra ACT, seperti dari Turki.
Sejak sebulan lalu hingga kini, ACT melalui Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), dan mitra lainnya terus melakukan penilaian ke sejumlah titik yang dinilai lebih membutuhkan daging kurban.
Pihaknya menargetkan pendistribusian daging kurban kali ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni masyarakat ekonomi lemah dan daerah-daerah yang sedikit jumlah hewan kurbannya.
"Untuk daging kurban di Aceh, pendistribusian menggunakan mobil yang dilengkapi oleh pendingin guna menjaga kesegaran daging. Sementara di negara konflik, kita manfaatkan jaringan ACT di luar negeri," katanya.
Ia menyebut, mitra dari lembaga kemanusiaan tersebut, seperti Turki selalu tertarik untuk mendistribusikan hewan kurban ke provinsi yang terletak paling barat Indonesia ini.
Pasalnya provinsi berjuluk "Serambi Mekkah", dan negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan memiliki hubungan emosional yang sangat erat sejak dulu hingga sekarang.
"Setiap momen kurban, mitra kita dari Turki menjadikan Aceh sebagai daerah prioritas pendistribusian hewan kurban. Di Turki sendiri, jumlah hewan qurban begitu banyak," ucap Husaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Jumlah hewan kurban tahun ini yang kita targetkan 1.000 ekor, mudah-mudahan dapat tercapai," kata Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Jumat (26/7).
Ia menjelaskan, pihaknya dewasa ini telah siap dalam menerima hewan kurban terutama dari masyarakat baik dari Aceh maupun luar provinsi hingga satu hari sebelum pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan hari raya kurban.
Demi mempermudah masyarakat dalam merealisasikan kurbannya tahun ini, maka ACT menetapkan telah harga hewan jenis sapi sebesar Rp11,55 juta per ekor, dan kambing Rp1,65 per ekor yang bakal didistribusikan tidak cuma di provinsi tersebut, akan tetapi hingga ke-50 negara.
Khusus harga hewan kurban di negara konflik, seperti Palestina dan Suriah terdapat tiga jenis, yakni domba Rp4,5 juta per ekor, unta Rp27,5 juta per ekor, dan sapi Rp33,25 juta.
Ia mengaku, penyembelihan hewan kurban di Aceh bakal dilaksanakan pada dua titik yang juga bakal dihadiri mitra-mitra ACT, seperti dari Turki.
Sejak sebulan lalu hingga kini, ACT melalui Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), dan mitra lainnya terus melakukan penilaian ke sejumlah titik yang dinilai lebih membutuhkan daging kurban.
Pihaknya menargetkan pendistribusian daging kurban kali ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni masyarakat ekonomi lemah dan daerah-daerah yang sedikit jumlah hewan kurbannya.
"Untuk daging kurban di Aceh, pendistribusian menggunakan mobil yang dilengkapi oleh pendingin guna menjaga kesegaran daging. Sementara di negara konflik, kita manfaatkan jaringan ACT di luar negeri," katanya.
Ia menyebut, mitra dari lembaga kemanusiaan tersebut, seperti Turki selalu tertarik untuk mendistribusikan hewan kurban ke provinsi yang terletak paling barat Indonesia ini.
Pasalnya provinsi berjuluk "Serambi Mekkah", dan negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan memiliki hubungan emosional yang sangat erat sejak dulu hingga sekarang.
"Setiap momen kurban, mitra kita dari Turki menjadikan Aceh sebagai daerah prioritas pendistribusian hewan kurban. Di Turki sendiri, jumlah hewan qurban begitu banyak," ucap Husaini.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019