Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mendiskusikan berbagai program kerja terkait organisasi kemahasiswaan dan hubungan kerjasama dalam kegiatan “Student Mobility” untuk peningkatan mutu pendidikan dengan tiga perguruan tinggi Malaysia.
Kegiatan yang berlangsung mulai dari Selasa-Jumat (23-26/7) tersebut diikuti oleh 12 mahasiswa UIN Ar-Raniry dan didampingi oleh sejumlah dosen.
Beberapa universitas yang dikunjungi dalam program ini diantaranya Universiti Selangor Malaysia, Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia dan International Islamic University Malaysia.
Sekretaris Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Ar-Raniry, Muhammad Fadhil mengatakan program diskusi antar bangsa dalam “Student Mobility” perlu digelar guna menambah wawasan para mahasiswa terhadap berbagai perkembangan dunia pendidikan.
“Banyak hal yang kami pelajari dan banyak juga program yang kami diskusikan tentang pengembangan pembelajaran termasuk cara membangun entrepreneurship yang ramah untuk mahasiswa di lingkungan kampus,” terangnya, Jumat (26/7).
Selain itu, ia mengatakan mutu pendidikan menjadi hal yang paling utama dan perlu ada terobosan positif demi kemajuan civitas akademika kedepannya.
“Kita melihat dan mempelajari fasilitas serta sarana seperti perpustakaan atau pusat pembelajaran di beberapa universitas disini (Malaysia) sangat nyaman, referensi buku nya pun banyak,” katanya.
Menurutnya hal tersebut akan menambah minat belajar para mahasiswa untuk menggali lebih dalam pada bidang keilmuan mahasiswa.
“Ya kami rasa ini sangat efektif untuk menunjang kualitas pendidikan mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Dr Saifullah berharap agar semua hal yang telah dipelajari pada kegiatan diskusi dalam program “Student Mobility” dapat dimanfaatkan dan diimplementasi untuk kemajuan kampus UIN Ar-Raniry.
“Targetnya para mahasiswa nanti dapat belajar banyak tentang konsep pengembangan lembaga kemahasiswaan yang ada pada kampus-kampus di Malaysia,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Kegiatan yang berlangsung mulai dari Selasa-Jumat (23-26/7) tersebut diikuti oleh 12 mahasiswa UIN Ar-Raniry dan didampingi oleh sejumlah dosen.
Beberapa universitas yang dikunjungi dalam program ini diantaranya Universiti Selangor Malaysia, Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia dan International Islamic University Malaysia.
Sekretaris Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Ar-Raniry, Muhammad Fadhil mengatakan program diskusi antar bangsa dalam “Student Mobility” perlu digelar guna menambah wawasan para mahasiswa terhadap berbagai perkembangan dunia pendidikan.
“Banyak hal yang kami pelajari dan banyak juga program yang kami diskusikan tentang pengembangan pembelajaran termasuk cara membangun entrepreneurship yang ramah untuk mahasiswa di lingkungan kampus,” terangnya, Jumat (26/7).
Selain itu, ia mengatakan mutu pendidikan menjadi hal yang paling utama dan perlu ada terobosan positif demi kemajuan civitas akademika kedepannya.
“Kita melihat dan mempelajari fasilitas serta sarana seperti perpustakaan atau pusat pembelajaran di beberapa universitas disini (Malaysia) sangat nyaman, referensi buku nya pun banyak,” katanya.
Menurutnya hal tersebut akan menambah minat belajar para mahasiswa untuk menggali lebih dalam pada bidang keilmuan mahasiswa.
“Ya kami rasa ini sangat efektif untuk menunjang kualitas pendidikan mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, Dr Saifullah berharap agar semua hal yang telah dipelajari pada kegiatan diskusi dalam program “Student Mobility” dapat dimanfaatkan dan diimplementasi untuk kemajuan kampus UIN Ar-Raniry.
“Targetnya para mahasiswa nanti dapat belajar banyak tentang konsep pengembangan lembaga kemahasiswaan yang ada pada kampus-kampus di Malaysia,” harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019