Pihak Gampong (desa) Bantayan, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, membangun satu unit rumah baru untuk sepasang kakek nenek sebagai pengganti rumahnya yang ludes terbakar.
Bendahara Gampong Bantayan, Idawati di Langkahan, Jumat menyebutkan, rumah semi permanen untuk Kakek Usman (71) dan Nenek Barensyah (66) saat ini sedang dikerjakan yakni pembangunan pondasi.
“Pihak gampong juga sudah membantu korban berupa kompor gas, matras, ‘rice cooker’, alat dapur dan lainnya pascakebakaran itu, bantun ini bersumber dari dana desa yang diplot dalam anggaran tanggap darurat,” sebut Idawati.
Menurut Idawati, selain bantuan dari dana tanggap darurat, masyarakat setempat juga ikut menyumbang pakaian untuk Kakek Usman dan Nenek Barensyah guna meringankan sedikit beban yang sedang dialami korban.
Baca juga: Rumah dihuni sepasang kakek-nenek di Aceh Utara ludes terbakar
Sementara anggaran untuk pembangunan rumah bagi kakek dan nenek tersebut, sambung Idawati, bersumber anggaran dari dana desa dan sudah diperuntukkan jauh hari sebelum kebakaran itu terjadi pada Selasa (30/7) petang.
“Sebenarnya bantuan rumah untuk korban kebakaran ini sudah diperuntukkan jauh hari sebelum kejadian tersebut, hanya saja realisasi pembangunannya hampir bersamaan dengan musibah ini,” kata Idawati menjelaskan.
Disebutkan, tahun ini Gampong Bantayan menganggarkan sebagian dana desa untuk pembangunan tiga unit rumah layak huni bagi kaum duafa, satu di antaranya diberikan kepada Kakek Usman dan Nenek Barensyah.
Baca juga: Pemkab Aceh Utara salurkan bantuan kepada korban rumah terbakar
Rumah untuk Kakek Usman dan Nenek Barensyah tersebut berdasarkan kesepakatan hasil musyawarah, karena yang bersangkutan tercatat sebagai salah satu warga miskin di Gampong Bantayan.
Kakek Usman dan Nenek Barensyah memiliki 3 orang anak dan 11 orang cucu, meski saat ini mereka tidak tinggal bersama.
Di lokasi terpisah, Kepala Dusun Pante Harapan, Dahlan membenarkan, selain bantuan dari pihak gampong, Pemerintah Aceh Utara melalui BPBD juga sudah menyalurkan bantuan bagi korban.
Baca juga: Rumah di Aceh Utara dan uang Rp10 juta ludes terbakar
Sementara Nenek Barensyah mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu meringankan beban yang sedang dihadapinya, mudahan sumbangan itu kelak menjadi amal tambahan bagi penyumbang.
“Kami tidak bisa membalas kabaikan semua pihak yang telah ikut membantu kami, hanya Allah yang mampu membalasnya, mudahan semua ini menjadi amal tambahan bagi penyumbang di kemudian hari,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, rumah berkonstruksi kayu yang dihuni sepasang kakek nenek di Gampong (Desa) Bantayan ludes terbakar pada Selasa (30/7) petang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta karena seisi rumah ikut terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Bendahara Gampong Bantayan, Idawati di Langkahan, Jumat menyebutkan, rumah semi permanen untuk Kakek Usman (71) dan Nenek Barensyah (66) saat ini sedang dikerjakan yakni pembangunan pondasi.
“Pihak gampong juga sudah membantu korban berupa kompor gas, matras, ‘rice cooker’, alat dapur dan lainnya pascakebakaran itu, bantun ini bersumber dari dana desa yang diplot dalam anggaran tanggap darurat,” sebut Idawati.
Menurut Idawati, selain bantuan dari dana tanggap darurat, masyarakat setempat juga ikut menyumbang pakaian untuk Kakek Usman dan Nenek Barensyah guna meringankan sedikit beban yang sedang dialami korban.
Baca juga: Rumah dihuni sepasang kakek-nenek di Aceh Utara ludes terbakar
Sementara anggaran untuk pembangunan rumah bagi kakek dan nenek tersebut, sambung Idawati, bersumber anggaran dari dana desa dan sudah diperuntukkan jauh hari sebelum kebakaran itu terjadi pada Selasa (30/7) petang.
“Sebenarnya bantuan rumah untuk korban kebakaran ini sudah diperuntukkan jauh hari sebelum kejadian tersebut, hanya saja realisasi pembangunannya hampir bersamaan dengan musibah ini,” kata Idawati menjelaskan.
Disebutkan, tahun ini Gampong Bantayan menganggarkan sebagian dana desa untuk pembangunan tiga unit rumah layak huni bagi kaum duafa, satu di antaranya diberikan kepada Kakek Usman dan Nenek Barensyah.
Baca juga: Pemkab Aceh Utara salurkan bantuan kepada korban rumah terbakar
Rumah untuk Kakek Usman dan Nenek Barensyah tersebut berdasarkan kesepakatan hasil musyawarah, karena yang bersangkutan tercatat sebagai salah satu warga miskin di Gampong Bantayan.
Kakek Usman dan Nenek Barensyah memiliki 3 orang anak dan 11 orang cucu, meski saat ini mereka tidak tinggal bersama.
Di lokasi terpisah, Kepala Dusun Pante Harapan, Dahlan membenarkan, selain bantuan dari pihak gampong, Pemerintah Aceh Utara melalui BPBD juga sudah menyalurkan bantuan bagi korban.
Baca juga: Rumah di Aceh Utara dan uang Rp10 juta ludes terbakar
Sementara Nenek Barensyah mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu meringankan beban yang sedang dihadapinya, mudahan sumbangan itu kelak menjadi amal tambahan bagi penyumbang.
“Kami tidak bisa membalas kabaikan semua pihak yang telah ikut membantu kami, hanya Allah yang mampu membalasnya, mudahan semua ini menjadi amal tambahan bagi penyumbang di kemudian hari,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, rumah berkonstruksi kayu yang dihuni sepasang kakek nenek di Gampong (Desa) Bantayan ludes terbakar pada Selasa (30/7) petang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta karena seisi rumah ikut terbakar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019