Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mendukung penuh rencana produksi film bersama antara Indonesia dan Turki yang mengangkat hubungan bersejarah antara Kesultanan Aceh dan kekaisaran Ottoman.
“Gubernur menyambut dengan antusias rencana besar ini. Pemerintah Aceh siap mendukung penuh, termasuk menyiapkan tim terbaik untuk melakukan kajian terhadap sejarah hubungan Aceh dan Ottoman," kata Kepala Biro Adpim Setda Aceh, Akkar Arafat, di Banda Aceh, Minggu.
Dukungan tersebut disampaikan melalui sebagai respon atas inisiatif Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang mengusulkan proyek film tersebut dalam kunjungannya ke Ankara, Turki.
Baca juga: Sejarawan dukung Fadli Zon garap film kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Aceh
Akkar mengatakan, pembuatan film ini sangat penting, apalagi bakal menceritakan fakta atau realita peristiwa masa lalu, bukan sebatas cerita fiksi. Ini sejarah yang harus dan patut diketahui oleh generasi mendatang.
Pemerintah Aceh, kata dia, melihat proyeksi film ini tidak hanya sebagai bentuk kerja sama kebudayaan, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengangkat kembali kejayaan peradaban Aceh dalam panggung sejarah dunia.
“Kesultanan Aceh memiliki peran strategis dalam sejarah peradaban Islam, terutama ketika menjalin hubungan erat dengan kekaisaran Ottoman. Fakta sejarah ini harus kita angkat kembali sebagai kebanggaan Aceh dan Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah Aceh, juga siap memfasilitasi akses terhadap situs-situs sejarah, manuskrip kuno, serta melibatkan para sejarawan dan budayawan lokal untuk memastikan keotentikan cerita yang diangkat nantinya.
“Kami ingin memastikan bahwa produksi film ini bukan sekadar tontonan, tapi juga menjadi tuntunan sejarah yang mendidik dan membangkitkan kesadaran generasi muda akan warisan kejayaan leluhur mereka,” katanya.
Akkar menuturkan, Gubernur Aceh mengapresiasi Menteri Kebudayaan Fadli Zon atas perhatian dan inisiatifnya dalam mendorong kerja sama budaya Indonesia-Turki yang berakar dari sejarah panjang antara kesultanan Aceh dan Ottoman.
“Inisiatif Fadli Zon adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kekayaan sejarah dan budaya Aceh. Ini menjadi semangat baru bagi kami di daerah untuk terus melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan warisan budaya yang kami miliki,” ujar Akkar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal, menyatakan kesiapan penuh pihaknya dalam mendukung produksi film sejarah ini.
"Disbudpar Aceh siap bergerak sesuai arahan Gubernur. Kami akan berkontribusi aktif, baik dalam penyediaan data sejarah, pelibatan tokoh budaya, hingga fasilitasi lokasi-lokasi bersejarah yang relevan," katanya.
Menurutnya, film ini bukan hanya akan mengangkat nama Aceh di kancah internasional, tetapi juga menjadi media pembelajaran sejarah yang kuat bagi generasi muda.
"Kita ingin dunia tahu bahwa Aceh pernah menjadi pusat penting dalam jaringan peradaban Islam global. Ini adalah momentum besar dan kami akan all-out mendukung," ujarnya.
Pemerintah Aceh berharap, melalui kolaborasi ini, akan tercipta sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, serta antara dua negara besar, Indonesia dan Turki.
"Terwujudnya sinergi dalam memperkuat hubungan budaya dan sejarah yang telah terjalin sejak berabad-abad ini," demikian Almuniza Kamal.
Baca juga: Film Joko Anwar "Pengepungan di Bukit Berduri" rilis trailer resmi