Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takengon melakukan pembangunan satu unit rumah untuk membantu seorang janda miskin, yakni Sarmawati (59 tahun), warga Kampung Simpang Bahgie, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.

Ketua HMI Cabang Takengon, Suyanto, kepada wartawan, Sabtu, mengatakan kegiatan sosial yang dilakukan itu merupakan program kerja Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Takengon, dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.

"Sudah mulai dibangun. Hari Senin tanggal 9 September kemarin kita ukur dan bangun pondasi," tutur Suyanto.

Suyanto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei awal untuk dapat menentukan siapa penerima manfaat yang layak mendapatkan bantuan dari program pembangunan rumah tersebut.

Baca juga: Bantuan pembangunan rumah korban puting beliung Aceh Barat disalurkan

Menurutnya, sosok Sarmawati yang merupakan janda dengan Tiga orang anak tersebut sangat layak menjadi penerimanya.

"Pekerjaan sehari-hari ibu ini sebagai buruh cuci dan buruh kebun. Jadi dia ceritanya hari ini masih numpang di salah satu rumah orang yang berbaik hati, sudah beberapa tahun. Rumah itu pun kita bilang layak, gak layak juga, yang dia tumpangi itu, karena gabung semua di sana, rumahnya kecil," ujarnya.

Suyanto menambahkan pembangunan rumah tersebut langsung dilakukan di atas lahan seluas 10x7 meter milik Sarmawati.

Baca juga: Korban gelombang pasang di Abdya terima bantuan material rumah

"Jadi dia punya tanah di kampung itu. Ceritanya dia beli dengan cara dicicil-cicil, harganya Rp 5 juta kalau gak salah," sebut Suyanto.

Lanjutnya, pembangunan rumah untuk Sarmawati ini berasal dari donasi Gerakan Cet Langet Rumoh Aceh yang penggeraknya merupakan seorang alumni HMI di Aceh, yakni Edi Fadhil.

"Ini rumah yang ke 63 dibangun oleh bang Fadhil melalui donasi Gerakan Cet Langet Rumoh Aceh. Dia buka donasi hanya melalui media sosial. Kebutulan dia alumni HMI, jadi kali ini dia kerjasama sama kita (HMI Takengon)," tutur Suyanto.

Sementara untuk pembangunan rumah bagi Sarmawati, kata Suyanto, diperkirakan akan menghabiskan dana mencapai Rp 50 juta.

Baca juga: Pemkab Aceh Utara salurkan bantuan kepada korban rumah terbakar

Pembangunannya juga diperkirakan akan selesai dalam 25 hari, untuk segera bisa ditempati oleh pemiliknya.

"Kita perkirakan Rp 50 juta. Gak lebih dari Rp 50 juta, karena kan banyak rumah lain juga yang perlu dibantu," ucapnya.

Selain itu, Suyanto menyampaikan bahwa kegiatan sosial tersebut merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh HMI Cabang Takengon untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.

Baca juga: Kaum duafa Aceh Utara dapat rumah bantuan di Hari Bhayangkara

Sebelumnya, kata dia, HMI Takengon juga telah melakukan bedah rumah milik seorang warga di wilayah Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, pada bulan Juli lalu.

"Itu kebetulan rumah seorang janda juga di Kecamatan Jagong, namanya saya lupa, sudah Tiga bulan lalu. Jadi rumahnya ini tidak layak, karena tidak ada kamar-kamarnya, tidak ada kamar mandi, dan tidak ada listrik. Ini kita bantu membedah rumahnya. Donasinya dari  Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah," tutur Suyanto.

Dia juga menuturkan bahwa bentuk kegiatan sosial tersebut masih akan terus berlanjut kedepannya, sebagai program kerja nyata dari HMI Cabang Takengon, dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.

Baca juga: 131 warga dhuafa dapat bantuan rumah

"Berlanjut Insya Allah. Dan berdasarkan survei kita di lapangan, ini sudah ada masuk laporan 10 orang lagi yang butuh dibantu, di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Tinggal kita cari donasinya lagi, karena kan gak mampu juga kalau satu donasi untuk memfasilitasi 10 orang ini," ucap Suyanto.

Pewarta: Kurnia Muhadi

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019